Pemerintah Singapura Saling Bekerjasama Menangani Efek Samping Vaksinasi

16 Februari 2021, 19:15 WIB
ilustrasi vaksin /tortensimon/PIXABAY

RINGTIMES BALI – Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Singapura, Khairy Jamaluddin menegaskan bahwa pemerintah siap menangani efek samping serius yang diakibatkan oleh program vaksinasi covid-19.

Vaksinasi bukan hanya terjadi di Indonesia, beberapa negara sekitar seperti Malaysia dan Singapura juga sudah melakukan vaksinasi kepada warganya. 

Selain itu, beberapa negara juga melakukan penelitian terhadap efek samping yang diakibatkan oleh vaksinasi tersebut.

Baca Juga: Lansia Akan Segera Mendapatkan Vaksin Covid-19 di Bulan April

Perlu diakui masih ada orang yang takut menerima vaksin dan bahkan di kondisi tertentu, seseorang punya kesempatan lebih baik untuk tidak menerima vaksin.

Di Amerika, seseorang yang sedang mengandung atau sedang merasakan gejala covid-19 tidak menjadi prioritas vaksin karena proses vaksinasi membutuhkan keadaan tubuh yang sehat.

Melalui situs resmi Kementerian Kesehatan Indonesia pun juga pernah menulis artikel tentang proses vaksinasi yang membutuhkan dua kali suntik untuk mendapatkan kekebalan yang sempurna.

Baca Juga: Kemkominfo Singapura Siap Berikan Tindak Hukum Bagi Penyebar Informasi yang Salah Tentang Vaksin Covid-19

Beberapa keluhan juga terjadi akibat vaksinasi seperti mual, pusing, dan sebagainya.

Dikutip dari The Star, Khairy menegaskan bahwa pemerintah Singapura salah satunya Kementerian Kesehatan, akan menyiapkan kebutuhan vaksinasi.

“Kabinet telah sepakat bahwa Kementerian Kesehatan akan menyiapkan skema cedera vaksin khusus yang akan kami umumkan pada waktunya,” ujar Khairy pada konferensi pers peluncuran Buku Pedoman Rencana Imunisasi Nasional Covid-19.

Baca Juga: Menkominfo Indonesia dan Singapura Lakukan Kerjasama Terkait Jaringan 5G

Apa yang telah diucapkan Khairy bukanlah semata-mata aturan searah dari pemerintah, tetapi juga jawaban soal pertanyaan masyarakat tentang apakah pemerintah telah mempertimbangkan masalah kewajiban jika terjadi efek kesehatan yang parah setelah suntikan covid-19.

Singapura memperkenalkan program bantuan keuangan cedera vaksin yang bertujuan untuk memberi bantuan keuangan kepada orang yang terkena dampak serius, walaupun itu jarang terjadi.

Laman resmi Kementerian Kesehatan Singapura, pembayaran satu kali hingga sebesar 10.000 Dollar Singapura akan diberikan kepada individu yang memenuhi syarat dan dirawat di Unit Perawatan Intensif.

Baca Juga: Vaksinasi Berjalan Lancar, Kemenkes Siap Bangun Mental Positif

Kementerian Kesehatan juga memberikan aturan khusus bagi orang yang meninggal dunia atau mengalami cacat parah/permanen usai menerima vaksin. Mereka akan mendapatkan yang sebesar 225.000 Dollar Singapura.

Keputusan dari pemerintah terkait penanganan program vaksinasi ini membantu kepercayaan diri masyarakat agar bisa pulih kembali.

Selain itu, jaminan yang diberikan pemerintah juga bukanlah aturan main-main. Pemerintah Singapura dengan jelas menegaskan bahwa secara bersama, pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama untuk melawan virus corona.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Star

Tags

Terkini

Terpopuler