Gempa Bumi Paling Mengerikan Dalam Sejarah Dunia, Nomor 3 Ada di Indonesia

14 Februari 2021, 09:20 WIB
Berikut gempa bumi paling mengerikan sepanjang sejarah dunia, nomor tiga ada di Indonesia /PIXABAY/Tumisu


RINGTIMES BALI -
Gempa bumi paling mengerikan dalam sejarah dunia. Bahkan salah satunya ada di Indonesia.

Ternyata bukan hanya di Jepang saja, bahkan sejarah mencatat gempa bumi paling mengerikan ada di Indonesia. Gempa ini setidaknya merenggut jutaan korban.

Bukan hanya sekedar gempa, gempa bumi sepanjang sejarah dunia juga menyebabkan tsunami. Gempa yang berkekuatan antara 9,5 SR sampai 9,1 SR.

Baca Juga: Gempa Bumi dan Tsunami Jepang Sebabkan Ribuan Korban Meninggal dalam Sejarah

Berikut 3 gempa bumi paling mengerikan sepanjang sejarah dunia, yang tercatat oleh instrumen buatan manusia, seperti dikutip sebagian dari situs ThoughtCo :

1. Gempa Chile 1960: 9,5 Skala Richter

Gempa bumi mengerikan ini terjadi pada Abad 21, dengan skala Gempa 9,5 SR di Valdivia, Chile 1960.

Gempa bumi mengerikan sepanjang sejarah manusia terjadi di Chile. Hari itu, 22 Mei 1960 bumi berguncang hebat selama 11 menit.

Sejarah mencatat Gempa yang terjadi pukul 15.11 waktu setempat berkekuatan 9,5 skala Richter lebih besar dari kekuatan gempa bumi yang memicu tsunami di pesisir Aceh dan Samudera Hindia pada 24 Desember 2004 yang sebesar 9,1 SR.

Baca Juga: Jepang Diguncang Gempa 7,3 SR, Badan Meteorologi Jepang: Ini Merupakan Gempa Susulan dari Maret 2011

Episentrum atau pusat gempa berada di lepas pantai dekat Canete, sekitar 900 km sebelah selatan Santiago, ibu kota Chile. Lindu terjadi sebagai akibat subduksi lempeng Nazca ke bawah lempeng Amerika Selatan.

Akibatnya sungguh luar biasa, kehancuran terjadi di mana-mana. Terutama di Valdivia, di mana setengah bangunan yang ada di sana hancur lebur. Sehingga gempa itu disebut '1960 Valdivia Earthquake (Terremoto de Valdivia)' atau 'Great Chilean earthquake (Gran terremoto de Chile)'.

Tak hanya itu, korban yang selamat dari gempa harus menghadapi kejutan yang sama sekali tak dinanti yaitu tsunami.

Sekitar 15 menit pascagempa, gelombang raksasa setinggi 25 meter menghantam wilayah pesisir. "Ribuan korban meninggal," 

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 7,3 SR Guncang Fukushima Jepang, Akibatnya 50 Korban Terluka

"Seperempat penduduk Chile, atau lebih dari 2 juta orang, menjadi tunawisma. Seluruh kota porak poranda."

Diperkirakan jumlah korban meninggal di Chile mencapai 1.655 orang. Termasuk saudagar paling kaya di Maullin, Ramon Atala. Meski selamat dari gempa, "ia kehilangan nyawa saat mencoba menyelamatkan barang berharga miliknya," demikian dimuat NOAA.

Gelombang kejut akibat gempa di Chile juga dirasakan seluruh dunia, memicu tsunami mematikan. Lalu, 15 jam kemudian, ombak raksasa menghantam Hilo dan Big Island di Hawaii yang jaraknya lebih dari 6.000 mil dari Chile. Akibatnya, 600 rumah rusak, 185 orang dinyatakan tewas atau hilang.

Baca Juga: Cek Fakta Keilegalan Bisnis VTube Menurut Kominfo dan OJK

Tak berhenti sampai di situ. Sehari kemudian, tsunami setinggi lebih dari 5 meter menerjang Jepang, menewaskan 138 orang. Ombak gergasi lalu memantul, menyeberangi Samudera Pasifik, menuju Filipina menyebabkan 32 orang tewas atau hilang kemudian ke pantai barat AS dan menciptakan kerusakan di California.

Gempa Chile 1960 adalah yang mengerikan yang pernah tercatat sepanjang sejarah, meski bukan yang terburuk.

2. Gempa Alaska 1964: 9,2 Skala Richter

Gempa bumi 7,9 SR Guncang Kepulauan Alaska, Tsunami Kecil Menggulung Perbesar
Gempa di kepulauan Alaska. 

Pada 27 Maret 1964, sekitar pukul 17.36 waktu setempat, sebuah gempa besar mengguncang area Prince William Sound, Alaska.

Baca Juga: Ini Amalan Istigfar Selama Bulan Rajab agar Tidak Rugi Dunia Akhirat, Jangan Tinggalkan

Akibatnya, 15 korban meninggal akibat gempa bumi. sedangkan 113 orang tewas akibat tsunami.

Peristiwa ini dinamakan Tragedi Good Friday, karena bertepatan dengan liburan umat Kristiani di Amerika Serikat.

Ketika itu, sebagian besar warga tengah berada di rumah. Sontak mereka kabur berlarian ke luar untuk menyelamatkan diri. Puluhan rumah dan bangunan hancur.

Gelombang tsunami tertinggi terjadi di kawasan Shoup Bay dan Valdez Inlet dengan ketinggian sekitar 219 kaki atau 67 meter, yang menghanyutkan bangunan di kawasan tersebut. Di Chenega, 25 orang dikabarkan terbawa gelombang tsunami.

Baca Juga: Gempa Bumi dan Tsunami Jepang Sebabkan Ribuan Korban Meninggal dalam Sejarah

Korban jiwa terbanyak berasal dari Kawasan Prince William Sound, setelah terjadi tanah longsor akibat guncangan gempa dan terjangan tsunami. Air limpahan dari lokasi ini juga menyerang daerah tetangga, Port Lades.

Seperti dikutip dari situs Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa bumi terjadi sekitar 4,5 menit. Itu adalah lindu terdahsyat dalam sejarah AS.


3. Gempa Aceh 2004: 9,1 Skala Richter


Pada Minggu pagi 26 Desember 2004, tak ada yang menyadari sebuah peristiwa kolosal sedang terjadi di dasar Samudera Hindia, lepas pantai Sumatera. Di dasar Bumi, di kedalaman 30 kilometer, lempeng Hindia disubduksi oleh lempeng Burma. Akibatnya sungguh tak terbayangkan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 Februari 2021, Al dan Andin Kaget Reyna Hilang, Nino Curigai Elsa

Saat jarum jam menunjuk ke pukul 07.58 WIB, gempa dengan kekuatan 9,1 skala Richter terjadi. Pulau Sumatera berguncang hebat, terutama di Aceh. Lindu kencang selama 10 menit memicu kepanikan, kendaraan-kendaraan dihentikan di tengah jalan, mereka yang sedang olahraga pagi tiarap bahkan berbaring di trotoar atau aspal.

Saking kuatnya, dunia ikut berguncang, dalam arti sebenarnya. Ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebut, gempa bumi berdampak pada rotasi Bumi, memperpendek durasi satu hari selama 2,68 mikrodetik, sedikit mengubah bentuk planet manusia, dan menggeser Kutub Utara beberapa sentimeter.

Di Meulaboh, yang terletak 245 km sebelah tenggara Banda Aceh, lautan surut jauh, ikan-ikan menggelepar di sana-sini. Warga yang penasaran menghampiri pantai.

Baca Juga: Tips Mengecat Rambut dengan Bahan Alami dan Aman Bagi Kesehatan

Beberapa saat kemudian, panik terjadi, gelombang raksasa dari laut melaju kencang ke arah mereka. Suara gemuruhnya mengalahkan teriakan histeris terkuat yang bisa dikeluarkan dari kerongkongan manusia, orang-orang berlarian ke segala arah. Mencari selamat. Bah juga bergulung ke pusat Kota Banda Aceh, menerjang apa pun yang dilewatinya.

Malaikat belum lagi meniup sangkakala. Namun saat itu banyak yang menyangka, kiamat sedang terjadi.

Dari Aceh, gelombang gergasi memantul ke 12 pantai di pesisir Samudera Hindia. Korban-korban berjatuhan di Indonesia, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, Thailand, Myanmar, Malaysia, Somalia, Tanzania, Seychelles, Bangladesh, dan Kenya. Total 230 ribu korban meninggal.***

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Tags

Terkini

Terpopuler