Korea Selatan Konfirmasi Kasus Pertama Covid-19 pada Hewan Peliharan, Seekor Anak Kucing

27 Januari 2021, 21:15 WIB
Korea Selatan Konfirmasi Kasus Pertama Covid-19 pada Hewan Peliharan, Seekor Anak Kucing. /PIXABAY/Kirgiz03

RINGTIMES BALI – Korea Selatan mengkonfirmasi hewan peliharaan pertama yang terinfeksi Covid-19 adalah seekor anak kucing, hal itu disampaikan pada Minggu, 24 Januari 2021.

Pihak berwenang setempat telah menguji tiga kucing, yakni sang induk dan dua ekor anaknya. Kucing tersebut dipelihara di sebuah rumah doa terletak di Jinju, Provinsi Gyeongsang Selatan.

Sang pemilik telah didiagnosa terpapar Covid-19 dan sudah dibawa ke tempat lain untuk dirawat sedangkan anak kucing bersentak induknya tengah berada di hotel hewan dan berada dalam pengawasan badan perlindungan hewan Korea.

Baca Juga: Menkominfo Indonesia dan Singapura Lakukan Kerjasama Terkait Jaringan 5

Dikutip Ringtimesbali.com dari situs Korea Herald, seorang penjabat dari Kementerian Pertanian mengatakan, anak kucing itu tidak memiliki gejala saat didiagnosa, hingga saat ini tetap tidak ada gejala yang muncul.

Akibat hal ini, Kementerian Pertanian serta Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan tengah Menyusun pedoman terkait menjaga hewan peliharaan dari Covid-19.

“Hewan peliharaan juga harus diuji Covid-19 ketika pemiliknya didiagnosis,” ujar Direktur Jenderal Institut Korea untuk Kebijakan Perawatan Kesehatan Hewanm Kim Jae-hong.

Baca Juga: 7 Negara Miliki Populasi Paling Sedikit, Salah Satunya Punya 1000 Penduduk

“Pemilik yang mengisolasi rumah setelah bersentuhan dengan pasien harus melakukan tindakan pencegahan agar tak membuat hewan peliharaan tertular,” tambahnya.

Ia juga meminta ketika sang pemilik sedang sakit, untuk menghindari bermain-main dengan hewan peliharaan seperti, memeluk ataupun menciumnya. Ketika memberi makan Kim juga menyarankan untuk mencuci tangan dan hidari berbagi makanan, selalu gunakan masker.

Menurut profesor kedokteran hewan Universitas Nasional Seoul, Dr. Woo Hae-Jong mengatakan ketika seekor hewan terpapar Covid-19, maka mereka akan menunjukan gejala pilek, kemungkinan kehilangan nafsu makan, diare, bahkan gejala pencernaan lainnya.

Baca Juga: WHO Sarankan Dokter Untuk Tengkurapkan Pasien Covid-19

“Untungnya, sebagian besar hewan peliharaan yang diketahui terjangkit Covid-19 hanya menderita penyakit ringan. Seperti manusia, hewan yang lebih tua dan lemah mungkin berisiko lebih tinggi menjadi lebih sakit,” jelasnya.

Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan atau OIE, hewan memiliki kemungkinan rentan terhadap infeksi adalah kucing daripada anjing. Dikarenakan kucing lebih mungkin menularkan infeksi ke kucing lain, sedangkan anjing memiliki kemungkinan yang kecil.

Hal ini didasari atas dugaan awal munculnya Covid-19 dari kelelawar, dan kemudian menyebar ke manusia. Hal ini sangat berisiko pada kesehatan masyarakat dan mempengaruhi tindakan pengawasan dan pengendalian.

Baca Juga: Pria Ini Nekat Habiskan 30 Kg Jeruk Demi Tidak Membayar Bagasi Tambahan

“Populasi hewan yang rentan memiliki kontak dekat dengan manusia harus dipantau secara ketat. Pengenalan virus ke spesies hewan baru mungkin mempercepat evolusinya,” ujar OIE.

Menurut Dr. Shin Hyoung-shik selaku Presiden Lingkungan Korea untuk Zoonosis, hewan peliharaan memiliki resiko kecil untuk menularkan Covid-19 kepada manusia.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler