Orang Utan Indonesia Diakui Sebagai Aset Genetik Hutan Tropis

- 8 Mei 2023, 13:30 WIB
orang utan Kalimantan
orang utan Kalimantan /Info Publik/Biro Humas KLHK

RINGTIMES BALI- Pendiri Yayasan Orang utan Sumatera Lestari Panut Hadisiswoyo, mengungkapkan bahwa saat ini orang utan Indonesia diakui sebagai aset genetik yang sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem hutan tropis.

Hal tersebut juga yang membuat spesies kera besar ini menjadi perhatian ASEAN hingga dunia. Kendati demikian, Lestari menjelaskan bahwa sebenarnya, orang utan Indonesia sudah sejak lama menjadi perhatian dunia.

Perhatian dunia ini disebabkan karena pentingnya orang utan Indonesia dalam ekosistem hutan tropis, ungkap lestari.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa orang utan Sumatera dan orang utan Tapanuli merupakan satwa berkharisma dan unik yang dilindungi.

Populasi orang utan juga menjadi perhatian ilmuwan dunia, karena keberadaannya yang terancam punah, imbas dari berkurangnya habitat tempat spesies ini hidup dan berkembang biak.

Selain berkurangnya habitat, hal lain yang menjadikan keberadaan orang utan terancam adalah karena perburuan, hingga konflik dengan manusia akibat dari ahli fungsi hutan menjadi area perkebunan.

Baca Juga: Semut Api Jadi Spesies Berbahaya yang Harus Diperhatikan Jepang

Menurut Lestari, sudah seharusnya orang utan menjadi pusat perhatian khususnya di kawasan ASEAN. Hal ini berarti harus ada entri poin bagaimana mendapatkan dukungan dari dunia, khususnya kawasan ASEAN, guna mendukung perlindungan konservasi orang utan.

Lestari mengungkapkan bahwa saat ini, jumlah orang utan di Kalimantan berkisar 50 ribu, di Malaysia 5 ribu, di Tapanuli 800 individu, dan di Kawasan Ekosistem Leuser sekitar 13.700.

Keberadaan mereka terancam karena habitatnya yang terus-menerus berkurang, dampak dari aktivitas pembukaan lahan untuk pertambangan dan perkebunan.

Menurutnya kita semua harus memahami bahwa ekosistem hutan tropis tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

Pengubahan fungsi hutan akan berdampak sangat besar bagi keberlangsungan kehidupan orang utan. Maka dari itu, penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai kaitan ekosistem hutan dengan kehidupan manusia.

“Menyelamatkan orang utan, artinya kita menyelamatkan ekosistem,” ujar Lestari, dikutip dari Antara, Senin 08 Mei 2023.

Pada akhirnya Lestari juga menegaskan bahwa perlu ada komitmen dari pemerintah dan semua pihak terkait pengelolaan kawasan hutan guna mendukung populasi orangutan Indonesia.***

Baca Juga: Dukung Ekosistem Teknologi Digital, Wayan Koster Buka Bali Fab Festival 2022 Pertama di Dunia

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x