Benjamin Netanyahu juga tidak pernah setuju akan resolusi konflik melalui solusi dua negara.yang mana resolusi ini memberikan posisi berdampingan sebagai negara berdaulat.
Komunitas internasional menilai solusi dua negara sebagai resolusi konflik antara Palestina dan Israel sebagai langkah paling tepat yang telah berlangsung lebih dari setengah abad.
Baca Juga: Tragedi Mahsa Amini, Iran Bubarkan Polisi Moral Usai Gelombang Unjuk Rasa
Menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Hadirnya Palestina menjadi bencana besar bagi israel.
Delegasi khusus AS untuk Palestina, Hady Amr pada 30 November lalu menjelaskan bahwa, AS masih berencana membuka kembali konsulatnya di Yerusalem.
Pembukaan konsulat AS di Palestina merupakan langkah bagi washington untuk berhubungan dan memberikan dukungan bagi warga Palestina.
Baca Juga: Netanyahu Jabat PM Israel Kedua Kali, Begini Tanggapan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken
Adanya pembukaan konsulat ini diharapkan sebagai upaya AS memperbaiki citra baik dan hubungan dengan Palestina usai rezim Donald Trump yang dikenal anti Palestina.
Saat Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Joe Biden. AS kembali memulai ikatan kedua negara mengikuti jejak obama.
Upaya yang dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan bantuan sebesar 500 juta dollar ke Palestina.