PBB Setuju Palestina Peringati Hari Nakba, Begini Tanggapan Duta Besar Israel Gilad Erdan

- 2 Desember 2022, 14:14 WIB
Konfrensi PBB
Konfrensi PBB /taiwannews

RINGTIMES BALI – Peringatan Hari Nakba Palestina telah disetujui oleh Majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada rabu 30 November 2022.

Keputusan dari PBB diumumkan melalui resolusi pro-palestina yang diadopsi organisasi internasional tersebut.

Nakba sendiri merupakan tragedi eksodus massa setidaknya 750 ribu warga Palestina akibat pembentukan negara Israel pada 1948 lalu. Tragedi ini diperingatkan setiap tanggal 15 Mei.

“Peringatan 75 tahun Nakba, termasuk dengan menyelenggarakan acara tingkat tinggi di Aula Majelis umum pada 15 Mei 2023,” tulis resolusi Majelis Umum PBB.

Resolusi Nakba ini merupakan salah satu dari beberapa resolusi serupa yang diajukan sejumlah negara dalam pertemuan majelis umum PBB terkait isu Palestina.

Baca Juga: Vladimir Putin Dituduh NATO Gunakan Udara Dingin Sebagai Senjata

Dilansir dari laman Tasnimnews pada 2 Desember 2022.

Atas peringatan Nakba yang disetujui oleh PBB, ternyata terdapat pro dan kontrak dari beberapa negara.

Diketahui terdapat 90 dukungan, sementara 30 negara menolak dan 47 lainya tidak memilih antara setuju atau tidak setuju.

Negara yang pro serta mendukun Nakba diperingati antara lain, Mesir, Yordania, Senegal, Tunisia, Yaman, Palestina.

Sedangkan negara yang kontra atau menolak antara lain, Israel, Australia, Kanada, Denmark, Jerman, Yunani, Hongaria, Italia, Belanda, Inggris dan Amerika serikat.

Baca Juga: Fakta-fakta Unik Negara Grup B Piala Dunia Qatar 2022

Resolusi yang diadopsi PBB selain Nakba antara lain, Israel harus menghentikan serangkaian tindakan yang melanggar hukum internasional yang bertujuan mengubah komposisi demografi, karakter dan status wilayah pendudukan palestina.

Resolusi berjudul “penyelesaian damai atas masalah Palestina” menjadi Resolusi untuk menekankan upaya kolektif untuk melaksanakan negosiasi yang kredibel atas semua masalah status akhir.

Resolusi tersebut juga mendorong untuk adanya perdamaian yang adil di Timur Tengah, termasuk resolusi dewan keamanan 2334, kerangka acuan Madrid, Prakarsa Perdamaian Arab dan Peta jalan Kuartet.

Menanggapi hal tersebut, Israel menentang melalui duta besar Israel Gilad Erdan untuk PBB. Ia mengatakan bahwa resolusi itu seperti satu-satunya tujuan untuk menyalahkan apa yang terjadi di Timur Tengah semata-mata pada Israel sambil membebaskan palestina dari segala tanggung jawab.

Baca Juga: Karakter Member BLACKPINK Berdasarkan Zodiak Kelahiran, Lisa Pantang Menyerah

“coba bayangkan masyarakat internasional memperingati hari kemerdekaan negara Anda dengan menyebutkan bencana, sungguh memalukan,” ungkap Gilad Erdan.

“kebohongan warga Palestina tidak boleh lagi diterima di panggung dunia, sama seperti badan ini harus berhenti membiarkan orang-orang Palestina terus memegang kendali. Saya mendesak Anda untuk berhenti secara membabi buta mendukung fitnah palestina,” tambahnya.

Duta besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menyebutkan bahwa Israel mengadopsi Resolusi 181 yang berisikan rencana pemisahan.

Akan tetapi, tidak ada persetujuan dan itikat setuju dari masyarakat Arab ataupun palestina sendiri.

Baca Juga: The Glory Drama Terbaru Song Hye Kyo dan Lee Do Hyun Ini Jadwal Tayang

“lima tentara arab bersama dengan orang arab yang tinggal di Israel mencoba menghancurkan dan memsunahkan kami,” ungkap dia.

Di lain sisi, delegasi Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyambut baik terkait resolusi yang diadopsi oleh PBB.

Riyad Mansour mengungkapkan tidak ada solusi dua negara anpa Palestina diakui sebagai negara berdaulat dan merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu kotanya.

“siapapun yang serius dengan solusi dua negara haru membantu menyelamatkan negara palestina dan mengklaim sebagai negara berdaulat tanpa adanya penundaan,” kata Riyad Mansour.***

Editor: Satriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x