Network
RINGTIMES BALI – Dalam kebudayaan Jawa, ada sebuah kepercayaan mengenai Ratu Adil atau yang biasa disebut sebagai Satrio Piningit. Menurut kepercayaan orang-orang Jawa Kuno ada sebuah keyakinan bahwa nanti di nusantara akan datang sosok pemimpin yang menjadi penyelamat umat manusia. Ia akan membawa keadilan dan kesejahteraan.
Beberapa sesepuh Jawa menganggap sosok Satrio Piningit hanya satu orang yang didapuk menjadi pemimpin negeri. Namun belakangan ini para sesepuh berpikir ulang bahwa sosok Satrio Piningit sebenarnya bukan cuma satu orang, tetapi lebih dari satu orang yang sama-sama memiliki sifat satrio piningit di dalam dirinya.
Dilansir dari Lia Lestari’s Journey berikut merupakan ciri-ciri Ratu Adil yang akan memimpin nusantara menurut Ramalan Jayabaya:
Baca Juga: Soal Matematika Kelas 9 SMP Halaman 280 281 Luas dan Volume Tabung Full Pembahasan Terbaru 2022
1. Selet-selete yen mbesuk ngencik tutuping tahun sinungkalan dewe wolu, ngasta manggalaning ratu.
Bakal ano dewa ngejawantah apengawak manungsa. Apa surya padha bethara Kresna awatak Baladewa, ngegaman Trisula Weda, Jinejer Wolak-waliking zaman, wong nyilih mbalekake, wong utang mbayar, utang nyawa dibayar nyawa, utang wiring nyaur wirang.
Artinya: Selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun sinungkalan dewa wolu ngasta manggalaning ratu.
Akan ada dewa tampil berbadan manusia, berparas seperti Bathara Kresna, berwatak seperti Baladewa, bersenjata Trisula Weda, tanda datangnya perubahan zaman.
Baca Juga: Prediksi Skor Persela Lamongan vs Persija Jakarta BRI Liga 1 2022 Malam Ini 15 Januari 2022
Orang pinjam mengembalikan, orang berhutang membayar, hutang nyawa dibayar nyawa, hutang malu dibayar malu.
2. Sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa, ngalu-ngalu tumanja anak kidul wetan bener, lawase pitung bengi, para esuk bener ilange, Bethara Surya njumedhul bebarengan sing wis mungkur, prihatine manungsa kelantur-lantur.
Iku tandane putra Bethara Indra wus katon tumeka ing arcapada ambebantu wong Jawa.
Artinya: Sebelumnya ada pertanda bintang pari, panjang sekali tepat di arah selatan menuju timur, lamanya tujuh malam, hilangnya menjelang pagi sekali, bersama munculnya Batara Surya bersamaan dengan hilangnya kesengsaraan manusia berlarut-larut.
Baca Juga: Cara Membuka Aura Wajah dengan Mudah, Cukup Siapkan Satu Kelapa Muda
Itulah tanda bahwa putra Batara Indra sudah nampak datang ke bumi untuk membantu orang Jawa.
3. Dunungane ana sikil redi, Lawu sisih wetan, wetan Bengawan Banyu, anhdedukuh pindha Raden Gatotkaca, arupa pagupon dara tundha tiga, kaya manungsa angleledha.
Artinya: Asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah timur, sebelah timurnya Sungai Bengawan, berumah seperti Raden Gatotkaca, berupa rumah merpati susun tiga, seperti manusia yang menggoda.
4. Akeh wong dicokot lemut mati, akeh wong dicakot semut sirna, akeh swara aneh tanpa rupa, bala prewangan makhluk halus padha baris, padha rebut benere garis, tan kasat mata tan arupa, sing mandhegani putrane Bathara Indra, agegaman Trisula Weda, momongane padha dadi nayaka perang, perange tanpa bala, sakti mandraguna tanpa aji-aji.
Baca Juga: 'Cheating on You' dari Charlie Puth MP3 MP4 Beserta Lirik, Mudah dan Gratis
Artinya: banyak orang mati karena digigit nyamuk, banyak orang mati karena digigit semut, banyak suara aneh tanpa rupa, pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar tak kelihatan, tak berbentuk, yang memimpin adalah putra Batara Indra yang bersenjatakan Trisula Weda, para asuhannya menjadi perwira perang, jika berperang tanpa pasukan, sakti mandraguna tanpa jimat.
Demikian, beberapa karakteristik Ratu Adil atau Satrio Piningit yang akan memimpin nusantara menurut ramalan Jayabaya.***
