Encik Walek melihat beberapa perubahan pada diri suaminya.
Karena belum bisa juga memindahkan meriam itu, Encik Nuh mulai sering melamun, bahkan selera makannya pun berkurang.
Encik Walek pada awalnya cukup sabar melihat usaha suaminya yang belum membuahkan hasil.
Baca Juga: Sejarah Penemuan Little Willie, Mesin Tempur Tank Pertama di Dunia
Bahkan, Encik Walek turut menyemangati suaminya dan mengingatkan untuk bersabar meskipun usahanya belum berhasil.
Namun, lamakelamaan Encik Walek pun mulai tidak sabar dan prihatin, apalagi setelah melihat perubahan pada diri suaminya itu.
Encik Walek mulai menasihati suaminya, bahkan saat makan malam, untuk tidak melanjutkan usahanya memindahkan meriam itu.
“Pak, tak apalah kalau meriam itu tak bisa dipindahkan. Jangan diteruskan lagi ... selera makan Bapak saja sudah berkurang begini. Semakin kurus Bapak, Ibu lihat. Tak usah dilanjutkan lagi, Pak.”
“Tidak, Bu. Bapak harus terus mencoba. Tidak mungkin Bapak berhenti sekarang. Siapa tahu sebentar lagi meriam itu dapat bapak angkat.” Encik Nuh masih belum menyerah.
Baca Juga: 5 Jenderal TNI yang Pernah Konflik dengan Presiden Soeharto