Ramalan Jangka Jayabaya Tahun 2022, Sabdo Palon Nagih Janji

- 12 Desember 2021, 09:55 WIB
Berikut ramalan Jangka Jayabaya tahun 2022, Sabdo Palon Nagih Janji.
Berikut ramalan Jangka Jayabaya tahun 2022, Sabdo Palon Nagih Janji. /Tangkapan layar YouTube.com/Was Was

RINGTIMES BALI - Mengingat tentang Ramalan Jangka Jayabaya dari Maharaja atau Prabu Jayabhaya, Raja Kerajaan Kediri yang sangat terkenal dan tertanam di benak masyarakat, khususnya masyarakat di Pulau Jawa.

Dari Ramalan Jangka Jayabaya, masyarakat meyakini akan terjadinya suatu masa yang disebut-sebut sebagai peristiwa Sabdo Palon Nagih Janji.

Peristiwa Sabdo Palon Nagih Janji, yakni terjadinya kekacauan di mana-mana. Kekacauan yang terjadi tidak bisa terkendali dan sangat hiruk-pikuk.

Baca Juga: Ramalan Jongko Alam Mbah Yadi di Awal Tahun 2022, Penuh dengan Bencana Alam dan Lonjakan Kasus Covid-19

Dilansir dari kanal YouTube KAWULA pada Minggu, 12 Desember 2021, berikut bahasan selengkapnya mengenai Ramalan Jangka Jayabaya, Sabdo Palon Nagih Janji :

Ungkapan “wong Jawa, wis ilang jawane” yang berarti masyarakat Jawa banyak yang lupa akan jati dirinya sebagai orang Jawa, lupa budaya leluhur Jawa, dan lupa akan adat istiadat suku Jawa karena sudah banyak terpapar oleh modernisasi, globalisasi, dan westernisasi.

Karena masyarakat Jawa sudah lupa akan jati dirinya, maka Sabdo Palon yang telah moksa datang lagi untuk ngemong (merawat) Masyarakat Jawa yang dinilai jauh dari spiritualitas.

Sabdo Palon Nagih Janji dalam ‘Serat Sabdo Palon Pupuh 4’, bersumpah akan muncul kembali sebagai ‘Pamomong Tanah Jawa’ beratus-ratus tahun setelah runtuhnya kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Ramalan Anak Indigo di Tahun 2022, Bangkit dari Pandemi

Ratusan tahun setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, bisa saja yang dimaksud adalah tahun 2020-2022 atau sekarang ini. Runtuhnya kerajaan Majapahit pada tahun 1478 dan 544 tahun kemudian yakni tahun 2022.

Apabila Sabdo Palon benar-benar muncul dan menepati janjinya tersebut, maka Indonesia akan mengalami berbagai macam kejadian alam dan sosial yang kurang menyenangkan atau bahkan menyedihkan.

Kejadian alam atau bencana alam yang diprediksikan salah satunya yakni meletusnya Gunung Merapi.

Baca Juga: 20 Ramalan Jayabaya 2022 tentang Indonesia, Memasuki Zaman Kulo Seroto

Kabar akan meletusnya Gunung Merapi disajikan di pupuh 5-7 dalam Serat Sabdo Palon yang berbunyi “Kulo ndamel pratondo. Pratondo tembayang Mamihardi Merapi yen njeblug mili lahar, lindu peng pitu sedino. Kaline banjir bandang.”

Artinya yaitu 'saya akan membuat pertanda sebagai janji teguh saya apabila Merapi sudah meletus mengeluarkan lahar dan terjadi gempa bumi 7 kali dalam sehari, serta banjir bandang akan datang'.  

Menurut Serat Sabdo Palon pupuh ke 13 juga menyebutkan bahwa 'Ombak munggah daratan' yang apabila diartikan dalam istilah zaman sekarang, bencana yang dimaksud merujuk kepada bencana Tsunami.

Baca Juga: 7 Zaman Sebelum Kiamat Kubro Menurut Ramalan Jayabaya

Lain halnya dengan pupuh yang lain, pada pupuh 11 dalam Serat Sabdo Palon menyebutkan semacam ini “Pagebluk ingkang pinangkung, lelara ngombro-ngombro, injeng sugeng sore praloyo.”

Artinya 'akan datang wabah mengerikan meraja lela dimana-mana, paginya orang-orang masih hidup sorenya banyak yang mati'.

Selain kejadian alam, akan terjadi pula kejadian sosial. Kejadian sosial yang dimaksud yakni perpolitikan yang memanas di tanah Jawa, dan Negara Indonesia semakin carut marut karena adanya egosentrisme dan eksploitatif yang semakin tinggi.

Baca Juga: Ramalan Anak Indigo di Tahun 2022, Waspada Kejadian Mengerikan Menimpa Tanah Air

Serta moral masyarakat Jawa yang disebutkan oleh Sabdo Palon yakni banyak yang rusak.

'Sabdo Palon Nagih Janji' yang tertuang dalam Ramalan Jangka Jayabaya berwujud bencana alam dan kejadian sosial yang kurang menyenangkan (politik yang memanas).

Disebutkan juga bahwa kejadian alam dan sosial akibat Sabdo Palon akan terjadi secara terus menerus atau mengalami puncak kejadian pada tahun 2056 menurut perhitungan waktu yang telah diprediksi.

Tidak melulu tentang daerah atau wilayah di Pulau Jawa yang disebutkan oleh Serat Sabdo Palon yang dibahas dalam Ramalan Jangka Jayabaya, namun bahasan yang dimaksud dalam Serat Sabdo Palon juga meluas pada nusantara atau Indonesia (saat ini).

Baca Juga: Ramalan Jayabaya yang Dipercaya Banyak Orang, Sempat Dikomentari Presiden RI Pertama

Nusantara atau Indonesia yakni dari Sabang sampai Merauke (Aceh sampai Papua) juga sama-sama akan mengalami kejadian bencana alam dan sosial yang kurang menyenangkan, datangnya perisitiwa-perstiwa tersebut secara beruntun atau silih berganti dan tidak menentu berdasarkan waktu yang rumit untuk dimengerti.

Keterangan:

Sabdo Palon: Tokoh legendaris, pandita, penasehat kerajaan Majapahit, penguasa terakhir yang beragama Budha dari kerajaan Majapahit di Pulau Jawa.

Serat: Lembaran surat berisi syair atau tembang/lagu.

Pupuh: Bisa berarti halaman atau bait, tanda berupa angka yang bisa merujuk pada halaman atau bait ke-(angka).***

Editor: Rian Ade Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah