Network
RINGTIMES BALI - Puasa adalah salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh semua umat muslim.
Ibadah puasa tidak hanya melepaskan umat Islam dari siksa neraka, tetapi juga membantu agar terhindar dari berbagai godaan syahwat dunia.
Ibadah puasa sedikit berbeda dengan ibadah lainnya. Jika umumnya ibadah kita lakukan amalannya hanya untuk diri sendiri, tidak begitu dengan ibadah puasa.
Baca Juga: 5 Manfaat Puasa Senin Kamis bagi Kesehatan, Salah Satunya Cegah Serangan Jantung
Dalam sebuah riwayat disebutkan jika amalan dari ibadah puasa ini khusus untuk Allah SWT, "Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku".
Ibadah puasa tidak hanya dilakukan di bulan ramadhan saja, ada banyak puasa sunnah yang bisa dikerjakan umat Islam dengan keutamaan luar biasa.
Salah satunya adalah puasa Senin Kamis, berikut keutamanan puasa Senin Kamis seperti dikutip Ringtimesbali.com dari video yang diunggah kanal YouTube NS Bor Channel pada 21 Mei 2021.
1. Dibukanya pintu surga
Pintu surga akan dibuka pada dua hari yakni hari Senin dan Kamis. Pada hari inilah dosa setiap orang akan diampuni, kecuali 2 orang mukmin yang sedang bermusuhan.
Baca Juga: 5 Jenis Orang yang Puasa Tanpa Hasil di Bulan Ramadhan, Rugi Pahalanya Justru Hilang
2. Mendapatkan surga khusus
Orang-orang yang rajin mengamalkan ibadah puasa salah satunya puasa Senin Kamis akan memasuki surga khusus yang bernama Ar-Rayyan.
3. Diperiksa amalan manusia
Amal-amal manusia akan diperiksa oleh Allah SWT pada kedua hari ini yakni Senin dan Kamis, sehingga sangat beruntung umat Islam yang bisa mengamalkan puasa pada kedua hari itu.
4. Salah satu ibadah yang disukai Rasulullah SAW
Dari Aisyah radhiallahu Anha, ia mengatakan "Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sunggu dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis" (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW juga menyampaikan alasan melakukan puasa pada kedua hari tersebut dalam sebuah hadist "Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa"(HR.Tirmidzi).***
