Sekelompok Mahasiswi di China Dibully Netizen Usai Menari ‘Porno’ Rayakan HUT Universitas

- 12 Mei 2021, 04:12 WIB
Sekelompok mahasiswi ternama di China Dibully netizen  setelah menari berbau pornografi saat rayakan HUT Universitasnya
Sekelompok mahasiswi ternama di China Dibully netizen setelah menari berbau pornografi saat rayakan HUT Universitasnya /PIXABAY/sasint


RINGTIMES BALI -
Beredar video pendek yang memperlihatkan sejumlah mahasiswi di salah satu universitas bergengsi di China yang yang di Bully karena dianggap terlalu vulgar dan berbau pornografi .

Video pendek tersebut menampilkan para mahasiswa menari sambil mengenakan gaun emas yang dihiasi dengan jumbai selama perayaan ulang tahun ke-110 Universitas Tsinghua di Beijing, salah satu perguruan tinggi top China.

Baca Juga: Taiwan Kembali Memanas Usai China Halangi Akses ke WHO

Para mahasiswi menari selama sekitar dua menit di depan Auditorium Besar sekolah yang ikonik pada hari Sabtu dengan diiringi musik yang dimainkan oleh marching band.

Dilansir RINGTIMES BALI dari South China Morning Times. Selama akhir pekan Video mahasiswi tersebut menjadi topik hangat di China.

Penulis lulusan Tsinghua, yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Qiao Mu, mengatakan dia merasa kecewa dengan tarian tersebut.

Baca Juga: Suami Lakukan Poligami, Sang Istri Ungkap Jadwal Tidur dan Hamil Masing-masing

“Desain koreografinya jelek, penampilan (mahasiswi) kasar dan musiknya memalukan. Jika bukan karena nama sekolah atau Auditorium yang muncul dalam video, saya akan mengira tarian itu bagian dari disko luar ruangan atau pertunjukan yang menghibur di pasar pedesaan, atau tarian untuk merayakan pembukaan pusat pemandian," tulis Qiao.

Komentarnya menerima lebih dari 95.000 tanda suka di Weibo, layanan mirip Twitter di China.

"'Tarian seksi' yang vulgar ini sama sekali tidak serius. Tidak cocok untuk acara ulang tahun universitas top ini. Saya tidak bisa tidak percaya bahwa universitas terbaik kita dan generasi muda kita sedang merosot. Sedihnya!" Ungkap netizen di Weibo.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x