Network
RINGTIMES BALI - Umur manusia adalah perkara ghaib dan merupakan rahasia Allah SWT. Tak seorangpun tahu berapa usia yang dijatahkan.
Meski umur termasuk perkara ghaib, beberapa ulama besar mencoba membahasnya. Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, misalnya, mengkaji masalah umur melalui karyanya, Sabilul'Iddikar wal I'tibar bima Yamurru bil-Insan wa Yanqadhi lahu minal-A'mar (Jalan Menuju Peringatan dan Perenungan tentang Tahapan Usia yang Dilalui Manusia).
Dalam Islam, usia 40 tahun sebagai sebagai usia yang istimewa. Ia dipandang sebagai tonggak awal kemapanan seseorang.
Baca Juga: 4 Cara Dihargai Orang Lain, Salah Satunya Hindari Berkata 'Baperan'
Rasulullah SAW diangkat sebagai Nabi oleh Allah SWT pada usia 40 tahun. Bagi kaum sufi, usia 40 tahun sebagai pintu gerbang menuju Allah SWT.
Seorang sufi besar, Syaikh Abdul Wahhab bin Ahmad Asy-Sya'rani, dalam kitab Bahrul Maurud , menulis, "Telah diambil dari perjanjian kita, umur telah mencapai 40 tahun, siaplah bersiap-siap melipat kasur dan selalu ingat pada setiap tarik nafas, bahwa kita sedang berjalan menuju akhirat, sampai tak merasa tenang lagi rasanya hidup di dunia " yang dikutip RINGTIMES BALI dari Sumbarprov.go.id
Yang dimaksud dengan "melipat kasur" adalah pengurangan tidur untuk memperbanyak ibadah.
Baca Juga: 5 Tanda Anak Cerdas dan akan Sukses, Salah Satunya Keras Kepala
Setelah melebihi fase kedewasaan, kaum muslimin memasuki fase persiapan menghadapi kematian, yakni pada usia 60 sampai 70 tahun.
Sabda Rasulullah SAW, "Masa penuaan umur umatku dari 60 hingga 70 tahun". (HR Muslim dan An-Nasa-i).
Oleh karena itu, sangat keterlaluan orang-orang yang sudah berusia diatas 60 tahun tapi masih juga melakukan maksiat.
Sabda Rasulullah SAW, "Allah SWT tidak akan menerima dalih seseorang sesudah Dia memanjangkan usianya hingga 60 tahun". (HR Al-Bukhari).
Baca Juga: Raditya Oloan Curhat Sebelum Meninggal, Berharap Jumat Pulang ke Rumah
