Deddy Corbuzier Kagum Dengar Faiz Rahman Jelaskan Detail Teknis Kapal Selam, Padahal Bukan Ilmuwan

- 30 April 2021, 04:14 WIB
Faiz Rahman hadir di podcast Deddy Corbuzier membahas teknis penyelamatan awak kapal selam seperti seorang ilmuan.
Faiz Rahman hadir di podcast Deddy Corbuzier membahas teknis penyelamatan awak kapal selam seperti seorang ilmuan. /Tangkap Layar YouTube/Deddy Corbuzier

RINGTIMES BALI – Nama Faiz Rahman sempat menjadi sorotan, sebab cuitan pada akun Twitter pribadinya @faizfaizrahman, yang menjelaskan secara rinci beberapa istilah teknis dan tahapan-tahapan yang diberitakan media pada saat KRI Nanggala-402 hilang kontak.

Faiz Rahman kemudian diundang oleh Deddy Corbuzier untuk membahas kapal selam lebih dalam dan lebih rinci, sebagaimana dilansir Ringtimesbali.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, pada 29 April 2021.

Faiz Rahman bukanlah seorang ahli atau ilmuwan yang mempelajari kapal selam, namun berkat ilmu pengetahuan yang ia miliki dari membaca buku yang membuatnya tahu sedikit banyak mengenai teknis pada kapal selam.

Baca Juga: Hari Ini Presiden Jokowi Mengunjungi Keluarga Awak KRI Nanggala-402 di Jawa Timur

Faiz Rahman mengaku, sejak ia masih duduk di sekolah dasar, ia selalu membaca buku ensiklopedia dan majalah tentang militer pemberian orang tuanya.

Pada 2016, ketika internet sudah semakin canggih, Faiz semakin sering berselancar di internet untuk mengulik lebih dalam dunia militer, hingga akhirnya Faiz tertarik dengan sejarah perang dunia kedua dan menemukan banyak fakta unik yang berkaitan dengan zaman sekarang.

“Ternyata banyak banget teknologi yang kita nikmati saat ini, itu merupakan warisan perang, termasuk kapal selam itu warisan perang dan itu udah ratusan tahun umurnya, lebih tua daripada pesawat," kata Faiz Rahman.

Baca Juga: Kunci Doa Hajat Terkabul dan Diterimanya Amalan Oleh Allah SWT

Jenis teknologi lainnya yang dianggap merupakan warisan perang adalah komputer, internet, GPS, dan perlatan teknologi lainnya.

Terkait kapal selam, pada Rabu, 21 April 2021, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak dan akhirnya tenggelam, beberapa ahli dari angkatan laut mengatakan salah satu penyebab tenggalamnya KRI Nanggala-402 karena adanya efek fenomena alam yang disebut internal wave.

Namun, beberapa ahli lainnya mengatakan dari faktor usia kapal selam KRI Nanggala-402 yang menginjak usia 40 tahun.

Menurut Faiz Rahman, berdasarkan ilmu pengetahuan tentang kapal selam yang ia ketahui, pada zaman perang dunia kedua banyak kapal selam yang melewati batas menyelam yang telah ditentukan, kapal selam yang hilang radar, dan kapal selam yang tenggelam, namun berhasil naik kepermukaan, tetapi peristiwa tersebut tidak bisa dipukul rata ke semua kapal selam karena memiliki masalahnya masing-masing.

Baca Juga: Sosok Lily Sofia Wanita dalam Video Viral 'Balada Cinta Sekjen FPI' Terungkap

Terkait penyelamatan, ia mengatakan berdasarkan konteks umum, yang pertama, penyelamatan awak kapal selam yang tenggelam akan dijemput oleh kapal selam lain, yang kedua, dengan metode Salvage, yakni, upaya penyelamatan itu untuk mengambil barang-barang yang tersisa dari kapal selam maupun jenazah awak kapal.

Cara lainnya, yaitu awak kapal selam mengenakan Submarine Immersion Suit untuk membantunya naik ke permukaan laut.

"Ada memang cara penyelamatan dari kapal selam, tapi ini bakal gue jabarin dari kedalamannya,” ujar Faiz.

Baca Juga: Nagita Slavina Banjir Pujian Usai Cover OST Ikatan Cinta 'Tanpa Batas Waktu' Netizen: 'Bikin Merinding'

“Jadi, sampai 180 meter itu masih bisa menggunakan Submarine Immersion Suit, jadi pakai kayak baju astronot gitu, awak kapal selamnya yang pakai, biar ketika mereka sampai ke permukaan efek perbedaan tekanan laut itu tidak berakibat buruk untuk tubuh mereka," lanjutnya.

Namun, Submarine Immersion Suit tidak akan bekerja pada kedalaman lebih dari 180 meter dan akan membahayakan awak kapal selam, sehingga digunakan cara penyelamatan lain yang disebut Deep Submergence Rescue Vehicle (DSRV).

"Tapi, di bawah 180 meter baju itu ga akan ada gunanya, nah di bawah ke dalaman itu normalnya digunakan Deep Submergence Rescue Vehicle (DSRV), itu bentuknya kayak kapal selam mini dan dia bisa nempel di kapal selam yang mau diselamatin kemudian membuka pangkal kapal selam, kemudian awak kapal masuk kedalam, kemudian DSRV ini akan balik lagi ke permukaan membawa krunya itu," kata Faiz.

DSRV diketahui hanya mampu menampung 10 sampai 12 orang saja dan batas maksimal operasi pada kedalaman 650 meter, hal itu membuat sangat tidak mungkin untuk menyelamatkan awak kapal selam yang terjebak di kedalaman 850 meter.” pungkasnya.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah