11 Ciri Burung Perkutut yang Tidak Boleh Dipelihara Menurut Primbon Jawa

- 17 Maret 2021, 22:00 WIB
Burung Perkutut ternyata memiliki ciri yang tidak boleh dipelihara karena akan mendapatkan kesialan bagi pemiliknya
Burung Perkutut ternyata memiliki ciri yang tidak boleh dipelihara karena akan mendapatkan kesialan bagi pemiliknya /iistimewa/portal kudus

RINGTIMES BALI - Sebagian masyarakat Indonesia masih percaya hal gaib dan ilmu hitam. Tak heran mereka juga percaya jika Perkutut bisa menghubungkan dunia gaib dengan dunia nyata. Meski begitu Anda harus tahu ciri Perkutut yang tidak boleh dipelihara menurut primbon Jawa.

Karena jika sembarangan memelihara Perkutut, tentu hal ini bisa menjadi bencana di kemudian hari.

Berdasarkan buku primbon Jawa diketahui sebagian jenis burung ini termasuk perkutut bertuah, jadi sebaiknya sebelum memelihara burung ini tanyakan kepada ahli dibidang ilmu gaib untuk mengatahui apakah burung yang Anda pelihara mengandung khodam atau tidak?.

Percaya tidak percaya, burung Perkutut sejak dahulu kala merupakan peliharaan raja-raja. Menurut primbon Jawa ada yang membawa rezeki dan ada juga yang membawa kesialan.

Berikut 11 ciri Perkutut yang dilarang dipelihara dikutip dari kanal YouTube Ragam Indonesia, Rabu 17 Maret 2021:

Baca Juga: Primbon Jawa, jangan Salah jika Ada Burung Masuk ke Rumah Berikut Ini Maknanya

Baca Juga: Keutamaan Surah Al Ashr Ayat 1-3, Setelah Surah Al Insyirah Turun, Lengkap dalam Bahasa Indonesia

1. Memiliki bulu berwarna kemerahan

Berkaturanggan Brama sulur. Bagi pemilik yang memiliki ciri ini biasanya sering sakit. Sebaiknya Anda segera melepas ke alam liar agar Anda tidak gampang sakit lagi.

2. Bulu kemerahan tidak rata

Berkaturanggan Brama Labu Geni. Bagian bulu napas burung ini harus diperhatikan karena tanda ini bercirikan pemiliknya boros dan suka marah-marah.

3. Warna kuku putih dan berjari 10

Brama Kala. Ciri perkutut dengan warna kuku putih dan berjari 10 memang jarang ditemukan. Jika Anda memiliki burung ini segera lepas saja.

Baca Juga: Makna Al Matin, Al Karim, Al Wakil, Al Mu'min, Al Jami, Al ‘Adl, dan Al Akhir dalam Asmaul Husna

Baca Juga: 6 Manfaat Air Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Asam Lambung

Pasalnya hal ini dapat menjauhkan rezeki dan mengalami kesusahan.

4. Perkutut Burma Kokap

Jenis burung ini cukup mengerikan karena ingin melihat darah pemiliknya, maksudnya burung ini suka melihat pemiliknya celaka. Jenis burung ini bermuka putih sampai ke paruhnya.

5. Kebiasaan berbunyi siang malam

Berkaturanggan durgana gerik. Jangan memelihara perkutu jenis ini karena suka menjauhkan rezeki dan biasanya keluarga sering terjadi perselisihan.

Baca Juga: Apa itu Puasa Weton, Yuk Kenali Ternyata Banyak Manfaatnya!

6. Bunyi di tengah malam

Berkaturanggan durgana gawuh. Jika Anda memelihara perkutut ini maka rezeki akan berkurang dan suami istri bergantian sakit.

7. Lak-lakan berwarna putih

Berkaturanggan sengkala pipit. Orang yang memelihara jenis burung ini memiliki pemikiran kacau. Orang seperti ini mudah stres jika mengalami masalah.

8. Selembar bulu putih di leher punggung

Berkaturanggan sangga buana sangat menyeramkan karena orang yang memelihara pertukut ini akan jauh dari rezeki, dan hati pemiliknya kacau tidak karuan.

Baca Juga: Banyak yang Gak Tahu, Ini Cara Menghitung Harinya Orang Mati dalam Primbon Jawa

9. Bulu berantakan

Berkaturanggan lembu puan ada yang mengatakan pemilik burung ini akan terserang penyakit dan dia sakit tidak jelas.

10. Pundak berwarna putih

Berkaturanggan cendala sabda, pemilik burung ini tidak terlalu menyeramkan namun saat berbicara dia kerap berbicara kotor, saat sedang berbicara pemiliknya pasti mengucapkan kata-kata kotor dan tidak pantas.

11. Bulu kehitaman tidak merata

Berkaturangggan wisnu tinudung, bagi siapa saja yang memelihara burung ini akan terjadi kesialan beruntun dan sulit dihindari.

Itulah 11 ciri perkutut yang tidak boleh dipelihara menurut buku primbon Jawa. Semoga bermanfaat, Anda boleh percaya atau tidak karena ini hanyalah sebatas ilmu pengetahuan yang diyakini sebagai tradisi orang Jawa secara turun temurun.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah