10 Makhluk Gaib di Cerita Rakyat Jepang, Ternyata Lebih Seram Dari Hantu Indonesia

- 24 Desember 2020, 20:15 WIB
Dari mitos rubah dan anjing rakun yang bisa berubah bentuk hingga roh pendendam dan laba-laba pemakan manusia
Dari mitos rubah dan anjing rakun yang bisa berubah bentuk hingga roh pendendam dan laba-laba pemakan manusia /Pixabay

Dalam cerita rakyat Jepang, kitsune atau rubah digambarkan sebagai orang yang cerdas dan memiliki kemampuan magis. Rubah pernah dianggap sebagai pembawa pesan kami (makhluk ilahi) Inari. Diyakini bahwa rubah dapat mengambil wujud manusia, biasanya wujud wanita cantik.

Namun, mereka digambarkan sebagai penipu yang pintar daripada monster jahat. Rubah berekor sembilan adalah tema yang berulang dalam budaya pop, seperti yang terlihat dalam serial Pokemon dan Naruto serta video game Okami yang mendapat banyak pujian. Gagasan tentang rubah berekor sembilan berasal dari Tiongkok, yang diyakini sebagai pertanda.

Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, Telkom Tingkatkan Kualitas Layanan Prima

Tengu

Pada penggambaran paling awal, Tengu adalah makhluk gelap mirip gagak yang suka menyebabkan kerusakan, tapi untungnya mereka mudah dibodohi. Kemudian, bentuk lain dari tengu muncul, yang ini lebih mirip manusia, dengan hidung merah yang sangat panjang dan ekspresi yang galak.

Ini adalah daitengu atau tengu yang lebih besar, setengah dewa yang melindungi gunung tempat mereka tinggal, tetapi sekarang tengu yang lebih rendah juga digambarkan dengan penampilan yang serupa. Tengu pernah dianggap jahat, tetapi kemudian orang-orang mulai menganggap mereka sebagai roh pelindung.

Jorogumo

Jorogumo adalah setan besar seperti laba-laba. Dalam kebanyakan cerita, mereka digambarkan sebagai orang yang jahat dan haus akan daging manusia. Untuk menangkap mangsa, jorogumo bisa menyamar sebagai wanita yang menarik.

Baca Juga: Sering Konflik, Simak 5 Tanda Ibu Mertua Tidak Suka Pada Menantunya

Namanya “jorogumo” terdengar seperti “spider maiden”, tetapi ditulis dengan huruf kanji (karakter logografik Cina) yang memiliki arti berbeda, dan juga mengacu pada beberapa spesies laba-laba asli.

Halaman:

Editor: Putu Diah Anggaraeni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah