Penuh Cinta, Ini Kebaikan Nabi Muhammad SAW Pada Hewan

- 18 Desember 2020, 20:31 WIB
Nabi Muhammad SAW mengajarkan cinta, kebaikan dan kasih sayang kepada umatnya termasuk hewan
Nabi Muhammad SAW mengajarkan cinta, kebaikan dan kasih sayang kepada umatnya termasuk hewan /PIXABAY/Chiemsee2016

Siapapun yang membunuh seekor burung pipit atau apapun yang lebih besar dari itu tanpa alasan yang adil, Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya pada Hari Kiamat.

Pertimbangan." Para pendengar bertanya, "Ya Rasulullah, apakah penyebab yang adil?"

Dia menjawab, “Bahwa dia akan membunuhnya untuk dimakan, bukan hanya untuk memenggal kepalanya dan kemudian membuangnya.” (Sunnan Al Nasai)

Islam mengharapkan umat manusia untuk memperlakukan semua hewan (semua makhluk hidup - burung, makhluk laut, dan serangga) dengan hormat dan bermartabat. Nabi Muhammad terus menerus menasehati orang untuk menunjukkan kebaikan.

Baca Juga: Kenali 5 Aturan Memakai Celana Dalam Bagi Wanita Yang Sehat dan Benar

Dia melarang praktik memotong ekor dan surai kuda, mencap hewan di titik lemah mana pun, dan memelihara kuda yang tidak perlu dibebani. (Shahih Muslim)

Jika Nabi melihat, setiap hewan yang diberi makan berlebihan atau diberi makan yang sakit dia akan berbicara dengan lembut kepada pemiliknya dan berkata, "Takut pada Tuhan dalam perlakuanmu terhadap hewan." (Abu Dawood)

Namun, menahan diri dari kekejaman fisik tidaklah cukup; tidak melakukan kekejaman mental sama pentingnya. Bahkan tekanan emosional burung harus ditangani dengan serius.

Salah satu sahabat Nabi Muhammad meriwayatkan, “Kami sedang dalam perjalanan dan selama Nabi pergi, kami melihat seekor burung dengan dua anaknya; kami mengambilnya. Induk burung sedang berputar-putar di atas kami di udara, mengepakkan sayapnya dalam kesedihan.

Baca Juga: Manfaat Tidak Memakai Celana Dalam Saat Tidur Bagi Pria

Ketika Nabi Muhammad kembali dia berkata, “Siapa yang telah melukai perasaan burung ini dengan mengambil anak-anaknya? Kembalikan mereka padanya. ”(Shahih Muslim)

Dalam riwayat lain, seorang sahabat Nabi datang kepadanya membawa bayi ayam dalam pakaiannya dan menyebutkan bahwa induk burung telah melayang di atas mereka. Dia diarahkan untuk mengembalikan anak ayam ke semak yang sama. (Abu Dawood)

Pada zaman pra Islam, takhayul pagan dan praktik politeistik termasuk tindakan penyiksaan dan kekejaman terhadap hewan. Islam mengutuk ini dan menghentikan semua praktik semacam itu.

Baca Juga: Miliki Keberuntungan, Ternyata 3 Shio Diramal Bakal Kaya Mendadak di Tahun 2021

Ketika Nabi Muhammad dan para sahabatnya hijrah ke Madinah, mereka memperhatikan bahwa orang-orang memotong punuk unta dan lemak ekor domba untuk dimakan. Nabi melarang mereka melakukan hal ini dan berkata, “Apa pun yang dipotong hewan saat masih hidup, adalah bangkai dan haram untuk dimakan.” (At-Tirmidzi)

Dalam Islam, aturan yang berkaitan dengan penyembelihan hewan sangat ketat. ketat dan tetap. Melindungi hewan dari rasa sakit dan penderitaan yang tidak semestinya adalah yang terpenting.

“Tuhan telah menetapkan kebaikan (dan keunggulan) dalam segala hal. Jika pembunuhan (hewan) harus dilakukan, lakukan dengan cara terbaik, dan ketika Anda menyembelih, lakukan dengan cara terbaik dengan mengasah pisau terlebih dahulu, dan meletakkan hewan itu dengan nyaman. ”(Shahih Muslim)

Baca Juga: Beruntung Dalam Cinta, 2 Shio Diramal Bertemu Belahan Jiwa di Tahun 2021

Ketika Anda atur anjingmu (untuk pengejaran), sebutkan nama Tuhan jika dia menangkap permainan, dan kamu menjangkaunya saat masih hidup, potong, tenggorokannya cepat (agar tidak menderita). ”(Shahih Bukhari & Muslim )

Manusia harus menjaga keseimbangan dalam perlakuan mereka terhadap hewan. Semua makhluk hidup ditempatkan di bumi ini oleh Tuhan untuk kepentingan kita. Mereka tidak pada tingkat yang sama dengan manusia tetapi mereka juga tidak harus diperlakukan dengan kejam.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah