Mengenal Anggrek Lagaligo, Spesies yang Semakin Mekar di Musim Hujan

- 14 Desember 2020, 15:46 WIB
Ilustrasi tanaman anggrek.
Ilustrasi tanaman anggrek. /PIXABAY/English

RINGTIMES BALI - Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain.

Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun.

Baca Juga: Cukup Lakukan Ini, Agar Anggrek Bebas Dari Hama

Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatra hingga Papua.

Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad.

Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok. 

Baca Juga: Mengenal 7 Tanaman Hias Termahal, Anggrek jadi Primadona Tanaman Hias

Baru-baru ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan satu spesies anggrek yang bernama Lagaligo. 

Dikutip ringtimesbali.com dari Pertanian.go.id, bersama dengan spesies anggrek Dendrobium nagataksaka yang ditemukan di Papua.

Anggrek Eulophia lagaligo ini juga telah diidentifikasi dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah internasional Phytotaxa pada bulan September 2019.

Baca Juga: Cinta Semakin Kuat, Zodiak Ini Mendapat Sinyal Baik dalam Hubungan Asmara

Spesies anggrek Eulophia lagaligo sebenarnya pernah ditemukan sebelumnya oleh taksonom C.L. Blume pada 1859 berdasarkan spesimen dari Pulau Timor dengan nama Eulophia bicolor.

Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa nama spesies tersebut menjadi tidak diterima karenatelah digunakan sebelumnya oleh taksonom N.A. Danzell pada 1851 untuk spesies yang berbeda.

Anggrek Lagaligo (Eulophia lagaligo) adalah jenis anggrek tanah. Anggrek alam yang mendiami wilayah Wallacea, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur menjadi rumahnya.

Baca Juga: Dipercaya Bisa Meramal dan Baca Pikiran Orang Lain, 3 Zodiak Ini Layaknya Paranormal

Bagi pecinta tetumbuhan liar, nama anggrek ini belum begitu familiar, apalagi nama jenisnya: lagaligo.

La Galigo justru awam bagi mereka menggeluti kebudayaan nusantara. Apalagi mereka yang mencintai sastra lawas.

Epitet lagaligo diambil dari nama La Galigo, yaitu sebuah karya sastra warisan dunia yang dibuat sekitar abad ke-14 dan berasal dari Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Awas, Mangga Bisa Sebabkan Penyakit Kanker, Jantung, Diabetes dan Bahaya Lainnya

Destario menjelaskan bahwa spesies baru Eulophia lagaligo memang memiliki kemiripan dengan Eulophia nuda.

Perbedaanya ada di bentuk dagu bunganya yang berasal dari kaki tugu dan bibir-bunga dan menekuk ke bawah, tugu bunga yang lebih ramping, serta penutup anther yang memiliki sebuah tonjolan memanjang.

Eulophia lagaligo memiliki perbungaan tegak dengan 5-14 kuntum bunga yang mekar hampir serentak.

Baca Juga: Prediksi Cinta, Ramalan Zodiak Menyarankan Zodiak Ini untuk Menenangkan Diri

Bunganya yang berwarna kehijauan memiliki lebar 2,2 sampai 2,8 cm dengan perhiasan bunga tidak membuka secara penuh.

Selain di Sulawesi Selatan, persebaran alami Eulophia lagaligo diketahui berasal dari pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.

Spesies ini dapat tumbuh baik di dataran rendah dengan rentang ketinggian antara 100 sampai 600 meter di atas permukaan laut. 

Kelopak bunga lagaligo memang nampak memukau dengan variasi corak keunguan. Corak berbentuk garis sepanjang tepi kelopak bunga.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: pertanian.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x