Robohkan Masjid Rasulullah Di Hebron, Begini Tanggapan Ghassan Rajabi

7 Desember 2022, 18:33 WIB
Ilustrasi Robohkan Masjid Rasulullah Di Hebron, Begini Tanggapan Ghassan Rajabi. /Pexels/David McEachen

RINGTIMES BALI – Dikabarkan masjid Rasulullah dihancurkan oleh pasukan Israel pada senin 5 Desember 2022.

Masjid Rasulullah tersebut berlokasi di kompleks khallet, Taha, Kota Dura barat daya Hebron.

Masjid itu merupakan tempat ibadah bagi umat muslim Palestina yang tinggal di wilayah Hebron.

Baca Juga: Demi Keamanan Nasional, Amerika Serikat Resmi Larang penggunaan Tiktok

Diketahui masjid yang dihancurkan oleh pasukan Israel merupakan sedikit tempat ibadah bagi muslim di wilayah Hebron.

Penghancuran masjid di Hebron yang dilakukan oleh pasukan Rusia dengan bersenjatakan alat berat.

Dilansir dari laman middleeastmonitor pada 7 Desember 2022, pasukan Israel mengepung sekeliling masjid rasulullah di daerah khallet taha dan merobohkan tempat peribadatan umat muslim itu menggunakan alat berat.

Baca Juga: Korea Utara Ancam Luncurkan Artileri Lagi Usai Latihan Gabungan Korsel dan AS

Merespon penghancuran masjid rasulullah di Hebron, Kementerian wakaf agama palestina mengonfirmasi demikian.

“masjid ini didirikan di khallet taha bagi masyarakat di sana yang tidak memiliki masjid lain di daerah tersebut,” ujarnya.

Demi mengekspansi wilayah Palestina secara ilegal, Israel berupaya menduduki 3 ribu kilometer persegi tanah pribadi milik warga palestina di khallet taha.

Usai peghancuran masjid, pasukan Israel akan melanjutkan pembangunan elevator atau lift khusus di lokasi masjid itu dihancurkan.

Baca Juga: 8 Perusahaan dengan Profit Tertinggi di Dunia, Arab Saudi Berada di Puncak

Menanggapi rencana Israel untuk membangun lift dan elevator. Nidal Ja’bar selaku Direktur departemen wakaq menegaskan jika pembangunan itu akan digunakan untuk jalur wisata yang hanya dikhususkan bagi para pemukiman Israel.

Menentang hal itu, Ghassan Rajabi selaku direktur masjid mengecam tindakan konstruksi tersebut.

Ghassan Rajabi menegaskan bahwa tindakan Israel sebagai pelanggaran terang-terangan dan kekerasan yang belum terjadi sebelumnya terhadap situs sejarah.

Menyangkal hal itu pihak otoritas Israel tetap menyetujui penghacuran masjid untuk keperluan lift.

Baca Juga: Berikut 5 Produk Finlandia yang Diimpor Oleh Indonesia

Otoritas kota Hebron telah berusaha menuntut supaya proyek tersebut dihentikan karena pembangunan lift dilakukan di tanah milik wakaf Palestina.

Dua puluh tahun lalu, pemukiman Israel Baruch Goldstein masuk ke masjid ibrahim dan menembaki 29 jemaah palestina.

Usai tragedi itu penduduk Yahudi mengenal masjid itu sebagai makam para leluhur.

Diketahui Kota Hebron merupakan rumah bagi sekitar 160 ribu warga palestina dan sekitar 800 warga Israel yang terkenal agresif dan tinggal di kompleks yang dijaga ketat oleh pasukan Israel. ***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler