OPEC Pertahankan Target Produksi di Tengah Embargo Minyak Rusia

5 Desember 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi OPEC Pertahankan Target Produksi di Tengah Embargo Minyak Rusia. /Pixabay/SatyaPrem/

RINGTIMES BALI – Rusia menolak untuk menjual minyak mentah kepada negara-negara yang memasang tarif dari barat.

Selain itu Rusia akan mengancam embargo minyak mentah atau pemutusan komoditas minyak kepada negara yang nekat untuk tetap pasang harga dari barat.

Diketahui Rusia menjadi negara dengan tingkat ekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia, tak heran jika negara-negara merasa khawatir akan ancaman Rusia ini.

Baca Juga: Tragedi Mahsa Amini, Iran Bubarkan Polisi Moral Usai Gelombang Unjuk Rasa

Menanggapi hal itu Organization Of  The Petroleum Exporting Countries (OPEC) beserta negara sekutunya seperti Rusia mengadakan konferensi untuk meluruskan masalah ini pada minggu 4 Desember 2022.

Dilansir dari laman NHK World Japan pada 5 Desember 2022, atas konferensi yang dilakukan Organization Of The Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Diputuskan bahwa OPEC tetap mempertahankan perjanjian mereka untuk memangkas produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari mulai november.

Baca Juga: Netanyahu Jabat PM Israel Kedua Kali, Begini Tanggapan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken

Tindakan pemangkasan ini untuk membantu harga minyak mentah.

Faktor yang menurun harga minyak mentah adalah disebabkan dari kebijakan bank sentral di Eropa dan Amerika serikat yang meningkatkan suku bunga.

Alasan Eropa dan Amerika serikat meningkatkan suku bunga acuan guna untuk mengatasi inflasi.

Baca Juga: Rusia Tolak Jual Minyak pada Negara yang Pasang Tarif Barat, Alexander: Ini Merusak Pasar Energi Global

Disisi lain sebagai negara dengan tingkat penduduk yang tinggi, China mengalami hambatan ekonomi ditengah kebijakan ‘nol covid 19’ sehingga membatasi segala mobilitas.

Terlebih lagi demonstrasi atas aksi menentang lockdown ketat menjadi hambatan bagi china.

Negara-negara barat akan memperkuat sanksi terhadap ekspor minyak mentah Rusia melalui jalur laut. Menyusul aksi invasi Rusia atas ukraina.

Baca Juga: Diduga Penganiayaan Anak, Polisi Tangkap 3 Mantan Guru di Jepang

Pada Senin, 5 Desember 2022, Uni Eropa dan negara anggota G7 serta Australia mulai membatasi harga minyak mentah Rusia pada 60 dolar per barel.

Pada hari yang sama Uni Eropa juga mulai menegaskan bahwa larangan impor melalui jalur laut.

Uni Eropa juga akan mengembargo produk bahan bakar  dari Rusia. Tahun lalu, Uni Eropa mengimpor minyak mentah dan produk bahan bakar senilai 71 miliar euro atau sekitar 75 miliar dolar.

Baca Juga: Ukraina Bertahan, Rusia Gencarkan Serangan Ke Wilayah Timur

Uni Eropa menegaskan bahwa sanksi ini akan memangkas impor dari Rusia sekitar 90 persen.

Alexander Novak selaku wakil perdana menteri Rusia secara taegas mengatakan bahwa posisi Rusia tidak berubah. Serta tidak akan mengekspor minyak mentah ke negara yang melakukan tarif harga.

Tindakan OPEC dengan mempertahankan target produksinya adalah untuk mencermati pengaruh sanksi tersebut terhadap permintaan dan harga minyak mentah.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler