Badan Antariksa Jepang Bermasalah, Ternyata Ini Penyebabnya

26 November 2022, 19:52 WIB
Ilustrasi Badan Antariksa Jepang bermasalah, ternyata ini penyebabnya. /PIXABAY/WikiImages

RINGTIMES BALI – Pada Jumat, 26 November 2022 Badan Antariksa Jepang mengalami permasalahan internal.

Hal ini disebabkan karena Salah satu tim riset telah merusak data dari eksperimen yang mensimulasikan kehidupan di stasiun luar angkasa internasional.

Tindakan tersebut dipimpin Satoshi Furukawa seorang astronot berusia 58 tahun.

Baca Juga: Strategi Melawan Serangan Siber, Jepang Bentuk Badan Pertahanan Khusus

Berdasarkan laporan dari Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, Satoshi Furukawa telah mengubah sejumlah besar data atau memanipulasi terkait kesejahteraan psikologi peserta dalam percobaan.

Posisi Stoshi Furukawa dianggap bersalah meskipun tidak langsung terlibat dalam manipulasi tersebut.

“meskipun diyakini tidak terlibat langsung dalam pelanggaran tersebut, Satoshi Furukawa memikul sebagian tanggung jawab karena dia memiliki “peran pengawasan” dalam percobaan tersebut,” ujar wakil Presiden JAXA Hiroshi Sasaki.

Baca Juga: Jepang Kesal DK PBB Tidak bertindak atas Aksi Korea Utara

Dilansir dari lama JapanToday yang diamati pada 26 November 2022.

Hiroshi sasaki menegaskan bahwa astronot tersebut akan menghadapi tidakan disipliner. Tetapi menambahkan bahwa perubahan pada perjalanan Satoshi Furukawa ke International Space Station (ISS)  yang direncanakan untuk tahun depan “belum dipertimbangan”.

Dari permasalahan yang dihadapi oleh Badan Antariksa Jepang maka hal ini menjadikan badan ini dianggap ceroboh.

Baca Juga: Ikuti Tes Pekerjaan Online, Pria di Osaka Ditangkap Polisi

“manajemen esksperimen yang ceroboh telah merusak kredibilitas data penelitian (kami) dan nilai ilmiah penelitian secara keseluruhan” kata Presiden JAXA Hiroshi Sasaki.

Tindakan perusakan data dari eksperimen melibatkan 40 orang yang ditahan selama sekitar dua minggu di sebuah fasilitas di Tsukuba, Prefektur Ibaraki, timur laut, Tokyo.antara tahun 2016-2017 untuk menilai tingkat stress dan kesehatan mental mereka.

Satoshi Furukawa sendiri merupakan seorang astronot sekaligus orang Jepang ketiga yang meneyelsaikan misi panjang di luar angkasa.

Baca Juga: Tinjau Program Magang Bagi Warga Asing, Jepang Atur Strategi Konkret

Setelah Koichi wakata dan Soichi Noguchi, ketika dia bepergian dengan pesawat ruang angkasa Rusia Soyuz dan tinggal di International Space Station ISS selama 165 hari.

Pada tahun 2001, Satoshi Furukawa dinyatakan resmi mendapatkan sertifikasi sebagai astrono setelah bekerja sebagai ahli beda gastrointestinal.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler