RINGTIMES BALI - Fenomena memberantas dukun santet yang dilakukan Gus Samsudin Jadab baru-baru ini makin menarik perhatian banyak orang.
Gus Samsudin yang kalah berkali-kali melawan dukun pemuja dajjal menjadi pembicaraan banyak orang saat ini.
Banyak yang mengatakan Gus Samsudin harus dibantu praktisi lainnya karena dukun itu sangat kuat dan tidak mudah untuk dikalahkan.
Baca Juga: Gus Samsudin Kalah Lawan Dukun Santet, UAS Jelaskan Ciri-ciri Dajjal Sudah Datang ke Muka Bumi
Namun banyak pula yang yakin jika pemimpin padepokan Nur Dzat Sejati ini bisa mengalahkan seorang diri tanpa bantuan praktisi lain.
Berbagai ritual sudah dijalani olehnya mulai dari topo pendem dimana Gus harus dipendem di dalam tanah layaknya orang meninggal.
Kemudian topo kumkum di dalam air dan sejumlah ritual lainnya.
Namun hingga saat ini Gus tidak bisa menumbangkan dukun biadab tersebut.
Lantas apakah tujuannya menemui dukun dajjal tersebut berkali-kali?
Baca Juga: Gus Samsudin Jalani 'Topo Pendem' Undang Perdebatan, Tegas Orang Ini Bongkar Tuntas
Dilansir dari kanal YouTube Awwey Channel, dalam duel - duel sebelumnya Gus harus tumbang dan dibantu crew padepokan mundur dari duel tersebut.
Dalam duel tersebut Gus seolah memperhatikan seolah membaca pertahanan sang dukun melihat dengan cermat karena setiap lorong ada anak buah sang dukun.
Menurut Gus kemenangan bukanlah hal yang penting.
Tujuan dirinya kembali ke dukun dajjal untuk mengajak para dukun santet tersebut ke jalan yang benar.
Ketika terbaca semua serangan balik akan dilakukan olehnya dengan siasat yang diketahui bisa menumbangkan para dukun tersebut sehingga para dukun santet tersebut akan kalah di waktu yang tepat.
Baca Juga: Gus Samsudin Dikubur Jalani 'Topo Pendem', Ingatkan Kematian Usai Kalah Lawan Dukun Pemuja Dajjal
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gus Samsudin pada Jumat lalu melayani guru-guru dukun santet pemuja Dajjal yang ditayangkan di kanal YouTube miliknya.
Ia pun tidak mampu menandingi kemampuan para dukun tersebut hingga mengalami kekalahan dan mengalami sakit yang cukup parah.***