5 Penyebab Dosa Kecil Berubah Menjadi Besar, Salah Satunya Dilakukan Terus Menerus

15 Mei 2021, 11:05 WIB
Berikut adalah lima penyebab dosa kecil bisa berubah menjadi dosa besar, salah satunya karena terus dilakukan secara berulang - ulang /StockSnap / Pixabay


RINGTIMES BALI -
 Sebagai makhluk Allah kita tidak luput dari dosa, maksiat, dan aneka kesalahan. Di antara makhluk-Nya yang tidak pernah luput tersebut akan disebut baik jika mereka bersegera bertaubat.

Di antara kebiasaan kita adalah menganggap enteng dosa kecil, seperti berbohong, gibah (gosip), dan mengadu domba. Dalam pandangan Rasulullah SAW, menganggap enteng dosa kecil adalah sebuah respons perilaku yang tidak baik. Bahkan, akan menjadi dosa besar yang kita anggap dosa kecil tersebut.

Dosa adalah segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak dan perintah Allah SWT. Oleh karena itu, jika dosa-dosa kecil dilakukan berulang-ulang, secara berkesinabungan, dan dikerjakan dengan terang-terangan, maka akan terangkum menjadi suatu dosa besar.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Meningkatkan Kecerdasan Otak, Salah Satunya Tidur Cukup

Dilansir Ringtimes Bali dari laman ntb.kemenag.go.id, dosa kecil bisa menjadi dosa besar pada lima keadaan berikut ini:

1. Dilakukan terus menerus.

Melakukan dosa kecil secara terus menerus menjadikannya besar.

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak terus menerus melakukan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”  (QS. Ali ‘Imraan [3]: 135)

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ibu Dapat Turunkan IQ Anak, Nomor 2 Berdampak pada Otak

2. Meremehkan dosa

Disebutkan hadits dalam Shahih Bukhari,

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya kalian melakukan suatu amalan dan menyangka bahwa itu lebih tipis dari rambut. Namun kami menganggapnya di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sesuatu yang membinasakan.” (HR. Bukhari no. 6492)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya orang yang beriman melihat dosa-dosanya seperti ketika duduk di bawah gunung, dia takut kalau gunung tersebut jatuh menimpanya. Adapun orang yang fajir melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat (terbang) di depan hidungnya.”  (HR. Bukhari no. 6308)

Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Bohong, Salah Satunya Mudah Tersinggung

3. Merasa gembira dengan dosa

Merasa gembira dengan dosa menyebabkan pelakunya tidak bertaubat dan terus menerus melakukannya, bahkan ketika ia terluput dari dosa, ia akan merasa sedih, padahal kata Rasulullah:

“Barang siapa yang merasa gembira dengan kebaikannya dan merasa sedih dengan keburukannya maka ia adalah mukmin”. (HR Ahmad).

4. Terang-terangan berbuat dosa

Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa)."

Baca Juga: 8 Ciri Orang Baik, Salah Satunya Sering Tersenyum

"Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu."

"Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.”  (HR Bukhari dan Muslim)

5. Yang melakukannya adalah seorang Pemuka yang diikuti

“Barangsiapa mencontohkan suatu perbuatan baik di dalam Islam, maka ia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkannya setelahnya dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa mencontohkan suatu perbuatan buruk di dalam Islam, maka ia akan memperoleh dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka.” (HR Muslim).

Baca Juga: 5 Rahasia Dahsyat Kalimat 'Kun Fayakun', Tanda Kebesaran Allah yang Perlu Diketahui Umat Islam

Setiap manusia tidak luput dari dosa, maksiat, dan aneka kesalahan. Di antara makhluk-Nya yang tidak pernah luput tersebut akan disebut baik jika mereka bersegera bertaubat. Sabda Nabi SAW, "Setiap anak Adam pernah berbuat dosa dan sebaik-baik yang berbuat dosa adalah yang bergera bertaubat." (HR Muslim).

Dari kelima kriteria ini, sungguh jika pun itu terjadi tetap akan dipandang baik jika bersegera bertaubat, menyudahi semua perbuatan zalimnya dan bersumpah  untuk tidak mengulangi lagi.*** 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ntb.kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler