Ketahui 5 Tipe Pembohong, Pelakunya Bisa Jadi Mengalami Gangguan Kepribadian

19 Maret 2021, 17:15 WIB
Sering narsis bisa jadi termasuk dalam 5 tipe pembohong /PIXABAY/Sam Williams

RINGTIMES BALI – Tahukah Anda bahwa di kehidupan nyata ini ada berbagai tipe kepribadian ketika seseorang berbohong?

Bagi sebagian orang kebohongan bisa jadi sesuatu yang kompulsif, yang mana ini bisa jadi merupakan gejala gangguan kepribadian.

Mungkin beberapa dari Anda pernah menemukan orang yang sering membual tentang diri mereka sendiri. Ini bisa saja menandakan bahwa mereka memiliki gangguan kepribadian narsistik atau harga diri yang rendah.

Baca Juga: 4 Tipe Kepribadian Introvert, Cek Milik Anda Sekarang

Baca Juga: 5 Tanda Orang Psikopat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Haus Perhatian

Tak hanya itu, kenyataannya ditemukan ada 5 tipe pembohong yang mungkin jarang Anda ketahui.

Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan antara kelima tipe kepribadian pembohong berikut ini. Seperti dikutip Ringtimesbali.com dari laman Style Craze.

1. Pembohong kompulsif

Pembohong kompulsif terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu pembohong narsistik dan pembohon biasa.

Baca Juga: Sering Kecanduan Belanja, Kenali 7 Tanda Gangguan Kompulsif Berikut Ini

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Dilihat Bisa Ungkap Sikap Pria dan Wanita saat Jatuh Cinta

Pembohong narsistik biasanya memiliki gangguan narsistik, di mana seseorang mengarang cerita besar yang berpusat di sekitar diri mereka sendiri.

Pembohong tipe ini selalu menjadikan diri mereka sebagai pahlawan penakluk, tidak peduli apapun situasinya.

Sedangkan, pembohong biasa memiliki karakteristik yang terus-menerus berbohong, hampir sepanjang waktu. Pembohong tipe ini tidak akan melihat kesalahan atas apa yang dilakukannya.

Baca Juga: 7 Ciri Orang Berbohong Menurut Psikologi, Salah Satunya Menghindari Kontak Mata

2. Pembohong patologis

Orang-orang ini tergolong tipe pembohong yang ulung, karena mereka terus-menerus berbohong dan mengarang cerita.

Orang yang menjadi pendengarnya akan kesulitan membedakan kebenaran dari pernyataan palsu. Pembohong patologis biasanya juga dikenal sebagai pseudologia fantastica.

Faktor pendorong dari pembohong patologis bisa dikarenakan menghindari sesuatu yang traumatis yang terjadi dalam hidup mereka, seperti pelecehan.

Baca Juga: Tes Kepribadian Extrovert, Introvert, dan Ambivert dalam 2 Menit

Jika Anda sadar bahwa orang dekat memiliki kepribadian seperti ini, Anda perlu membicarakannya baik-baik dengan mereka dengan cara yang tidak agresif sehingga orang tersebut tidak merasa malu atau terancam.

3. Pembohong sosiopat

Pembohong sosiopat sering kali tidak peduli jika kebohongannya berdampak negatif pada orang lain dengan tidak menempatkan perasaan empati pada lawan bicaranya tersebut.

Sosiopat adalah seorang manipulator ulung. Karena, mereka akan menceritakan kisah fiksi untuk membuat Anda melakukan apa yang mereka inginkan, kapanpun mereka menginginkannya.

Baca Juga: 2 Kepribadian Pasangan yang Suka Selingkuh, Kenali Sebelum Terlambat

Mereka bisa jadi sangat berbahaya dan dapat merusak keseimbangan mental Anda saat menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka.

4. Pembohong ceroboh

Anda harus bersiap menjauh dari orang dengan kepribadian pembohong seperti ini atau akan menyebabkan dampak stres dan patah hati.

Karena, umumnya pembohong ceroboh tidak terlalu peduli dengan moral dan etika saat mereka melakukan kebohongan.

5. Pembohong sesekali

Pembohong tipe ini biasanya akan merasa sangat bersalah tentang apa yang mereka lakukan, sehingga mereka mengakui kebohongannya dan meminta maaf. Tak jarang pula mereka akan menyesal dan memperbaiki perilakunya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Style Craze

Tags

Terkini

Terpopuler