Perusahaan AS Rilis Stiker Rasis ke BTS, Tagar 'RacismIsNotComedy' Langsung Trending Twitter

18 Maret 2021, 09:13 WIB
Tagar RacismIsNotComedy trending di Twitter akibat stiker dengan usur rasis BTS dirilis /Twitter.com/@bts_bighit

RINGTIMES BALI – Tagar RacismIsNotComedy mendadak trending di Twitter pada hari Rabu, 17 Maret 2021 dengan lebih dari 561 ribu cuitan.

Trendingnya tagar RacimsIsNotComedy dimulai ketia perusahaan kartu Amerika Serikat mengeluarkan kartu stiker dengan unsur rasis terhadap boyband Korea Selatan BTS.

Topps sebuah perusahaan yang berbasis di AS kini tengah berada dalam pengawasan ketat di Twitter akibat unggahan mereka.

Baca Juga: Aksi Temon, Udin, dan Muklis Menjajal 'Samyang Challenge'

Baca Juga: 11 Ciri Burung Perkutut yang Tidak Boleh Dipelihara Menurut Primbon Jawa

Topss meluncurkan sebuah koleksi seri kartu stiker dengan nama “Garbage Pail Kids” menggambarkan ilustrasi berbagai olahraga serta pop culture di AS.

Koleksi tersebut juga menggambarkan sebuah kejadian dari beberapa tokoh besar yang menderita karena keadaan yang tidak menyenangkan.

Dilansri Ringtimesbali.com dari situs Free Press Journal, seri kartu stiker ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985 sebagai bentuk parodi dari “'Cabbage Patch Kids”.

Pada koleksi “Garbage Pail Kids” edisi 2021 ini pihak Topps memberikan judul “Shammy Award Collection” yang memparodikan acara GRAMMY Awards baru-baru ini.

Baca Juga: Disinggung Soal Ayu Ting Ting, Raffi Ngamuk ke Mpok Alpa: Beraninya Loe Artis Baru

Baca Juga: Azka Corbuzier Beri Hadiah Istimewa untuk Kalina Ocktaranny, ‘Ini Kado Paling Berharga’

Ke-12 kartu dari seri tersebut yang termasuk dalam beberapa selebritis yang menjadi pemberitaan utama saat acara GRAMMYs berlangsung.

Pada seri tartu tersebut terdapat kartu stiker tentang Harry Styles dengan menampilkan Harry yang takut dengan boa bulunya.

Selain itu terdapat kartu tentang Taylor Swift, yang diberi nama 'Treeswift', sebagai  bentuk penggambaran lucu dari pertunjukan Folklore-nya.

Namun, berbeda dengan BTS, Topps mengambil tema, menunjukan semua anggota BTS mengalami serangan menggunakan piala Grammy Awards.

Baca Juga: Tergoda Istri Konglomerat, Pria Usia 26 Tahun Ini Nekad Ngajak Selingkuh Majikannya

Pada stiker tersebut diperlihatkan bila seluruh anggota memiliki bekas luka dan lebam serta jaihtan dan perban di wajah mereka.

Sontak, hal ini pun memancing amarah warga net, termasuk ARMY julukan penggemar bagi BTS. Mereka mengkritik atas tindakan yang dilakukan Topps.

Terlebih, isu rasisme terhadap keturunan Asia di Amerika Serikat kian memanas. Mendengar keluhan tersebut, pihak Topps mengunggah permintaan maaf mereka lewat akun Twitter resminya pada 17 Maret 2021.

“Kami mendengar dan mengerti bila pelanggan kami merasa bersedih tentang ilustrasi BTS pada produk GPK Shammy Awards dan kami juga meminta maaf karena telah memasukan hal tersebut. Kami telah menghapus stiker BTS dari pake kartu kamu, kami tidak akan mencetaknya lagi dan stiker tersebut tidak akan pernah tersedia,” tulis pihak Topps yang Ringtimesbali.com kutip pada 17 Maret 2021.

Meskipun telah meminta maaf namun, warganet tetap mempertanyakan kesungguhan permintaan maaf dari Topps.

“Lihat ini sebuah permintaan maaf yang menyedihkan, tidak akuntabilitas, secara tidak langsung menyalahkan orang-orang yang mengeluhkan tentang stiker tersebut, dan sepertinya tidak ada niatan dalam perminta maafan tersebut,” tulis akun @turnofphase.

“Ini bukan permintaan maaf. Permintaan maaf sebenarnya akan memberikan penjelasan yang cukup dan terperinci MENGAPA tindakan tersebut telah menyebabkan begitu banyak orang kesal. Anda tidak menyesali "kesalahan" Anda, tetapi karena orang-orang mempermasalahkannya. Jelaskan mengapa Topps mengizinkan ilustrasi tersebut diperjual belikan!” tulis akun @mygbebe.

“Jangan memelintir perasaan kita, jangan memutar balikkan fakta penting karena "konsumen sedang kesal". Dimana permintaan maaf untuk komunitas Asia? Kami ingin pengakuan atas tindakan buruk yang salah yang dilakukan perusahaan ini dengan,” tulis akun @taeteland.

“Mereka meminta maaf karena mereka mendapatkan respon kurang menyenangkan dari rilisan produk mereka, bukan karena mereka merasa bersalah telah membuat karikatur tersebut. Menjijikan,” tulis @forgays_.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler