Makna Rangkaian Pra Paskah Hari Rabu Abu dalam Tradisi Katolik

17 Februari 2021, 14:15 WIB
Makna Abu dalam Rangkaian Pra Paskah Hari Rabu Abu /PIXABAY/Grzegorz Krupa

RINGTIMES BALI – hari ini, 17 Februari 2021 adalah hari Rabu Abu yang merupakan rangkaian awal pra paskah bagi umat Katolik.

Pada hari ini hingga 3 April 2021, jemaat diminta untuk berpuasa dan berpantang sebagai tanda pertobatan, perkabungan, serta merendahkan diri menuju kemenangan kebangkitan Kristus.

Di hari Rabu Abu, biasanya diperingati dengan memberikan tanda berupa salib dari abu yang dioleskan di dahi jemaat.

Baca Juga: Kewajiban Melakukan Pantangan dan Puasa Rabu Abu bagi Umat Katholik

Lalu apa makna dari abu yang dioleskan di dahi tersebut?

Dilansir Ringtimesbali.com dari kanal Youtube Mutiara Iman by rads dalam unggahannya tentang makna abu tersebut yang diunggah pada tanggal 16 Februari 2021.

 

Abu yang dioleskan di dahi terbuat dari pohon palem yang dibakar dan diberkati pada tahun perayaan sebelumnya.

Baca Juga: 12 Ketetapan Konferensi Keuskupan Indonesia Terkait Puasa dan Pantang Pra Paskah

Ini dianggap sebagai penanda yang paling jelas terhadap sifat fana manusia. Artinya manusia adalah tubuh yang dibentuk dari debu, tertulis dalam kitab kejadian bab 2 ayat 7.

“ketika itulah tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidupnya”.

Abu merupakan simbol dunia yang lewat sebagai pengingat kematian manusia. Penggunaan abu juga merupakan simbol penebusan dosa dan kesedihan atas dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Baca Juga: 6 Jenis Perlombaan Perayaan Jelang Paskah 2021 oleh GBKP Jakarta Pusat

Praktek menaburkan abu di kepala dianggap sebagai penebusan dosa adalah sebuah kebiasaan.

Pada abad awal Kristen, penggunaan abu hanya digunakan kepada orang yang berdosa di depan umum.

Namun sekitar tahun 1000 masehi, para pemimpin gereja Katolik serta seluruh jemaat mulai menerima abu sebagai tanda tulus dan lahiriah bahwa manusia adalah orang yang berdosa dan miskin.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik dan Mitos Hari Raya Valentine yang Jarang Kamu Diketahui

Abu juga mengingatkan tentang kutukan atas kejadian setelah adam dan hawa melakukan dosa, tuhan mengusir mereka berdua dari taman eden.

Berikut kata-kata yang disebutkan oleh gereja ketika mengoleskan debu berbentuk salib ke dahi jemaat.

“Sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.”

Liturgi Rabu Abu memberi umatnya pedoman untuk perjalanan selama 40 hari.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler