Pahami 4 Faktor Lingkungan Dalam Budidaya Aglonema

5 Desember 2020, 06:15 WIB
5 faktor lingkungan yang mempengaruhi budidaya Aglonema /Instagram.com/@ratudaun_nursery/

RINGTIMES BALI - Aglonema merupakan salah satu tanaman hias yang lagi famous karena memiliki bentuk yang eksotik dan cantik dan keindahannya ini bisa mempercantik rumah anda. 

Karena tingkat kebutuhan para pecinta tanaman hias ini semakin tinggi, banyak orang beralih untuk menjadikannya sebagai ladang cuan.

Baca Juga: Aglonema Tanaman Hias Cantik, Begini Cara Merawatnya agar Tumbuh Subur

Untuk mendapatkan Aglaonema sebagai si ratu daun, yaitu corak dan warna daunnya indah, susunan daunnya kompak, tangkai daunnya pendek, tidaklah semudah yang kita bayangkan.

Dibutuhkan perawatan yang intensif, memilih media tanam, memupuk, menyiram, pengendalian hama dan penyakit, semuanya harus terkontrol dengan baik.

Namun masih ada syarat lagi untuk menghasilkan aglaonema dengan pertumbuhan yang optimal.

Semua potensi dari tanaman aglaonema tersebut akan keluar. Keindahannya, tahan terhadap penyakit, kecerahan warnanya, hal ini harus didukung oleh kondisi lingkungan atau kondisi agroklimat yang sesuai.

Baca Juga: 9 Tips Sederhana Bikin Aglonema Anda Rimbun dan Berdaun Lebat

Baca Juga: Yuk Mengenal 15 Jenis Aglonema Tumbuhan yang Bikin Cantik Rumah Anda

Dilansir Ringtimesbali.com dari Pertanian.co.id ada beberapa faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada budidaya aglonema ini, berikut ulasannya

1Ketinggian tempat

Ketinggian tempat untuk pertumbuhan aglaonema yang baik, berbeda-beda sesuai jenisnya. Ada yang cocok di daerah dataran rendah, dan ada yang cocok didaerah yang lebih tinggi.

Pada ketinggian ini aglaonema dapat tumbuh dengan baik, yaitu sosoknya tegap, daunnya cukup tebal, serta warna dan corak daunnya tampak nyata.

Sebenarnya ketinggian tempat yang dibutuhkan aglaonema hibrida, tergantung dari asal aglaonema spesies yang dijadikan sebagai indukan persilangan.

2. Suhu 

Pertumbuhan aglonema hibrida butuh tempat yang teduh dengan pencahayaan yang terbatas sekitar 10 hingga 30 persen.

Didaerah dataran rendah, untuk pertumbuhannya aglonema membutuhkan naungan paranet sampai 90 persen, sehingga sinar matahari hanya masuk 10 persen. 

Hal ini untuk mendapatkan kecerahan dan warna daun-daun aglaonema tetap cemerlang dan tidak memucat.

Baca Juga: 5 Tanaman Keladi Cantik yang Mudah Dirawat, Cerahkan Rumah

Baca Juga: Aglonema Tumbuh Subur, Gunakan 3 Jenis Pupuk Khusus Tanaman Hias Ini

3. Kelembaban udara 

Kelembaban ideal yang sesuai untuk pertumbuhan aglaonema adalah 50 hingga 60 persen. Umumnya didaerah tropis kelembaban udara tersebut dapat tercapai.

Di daerah dataran rendah, saat matahari bersinar sangat terik, dan jika angin bertiup cukup kencang, kelembaban udara akan turun kurang dari 50 persen. 

Sangat disarankan untuk tidak membasahi medianya, agar aglonema tidak layu karena penguapan yang berlebihan.

4. Sirkulasi udara 

Sirkulasi udara yang jelek akan membawa dampak yang jelek terhadap tanaman aglaonema.

Sirkulasi udara yang jelek akan dapat menyebabkan kenaikan kelembaban udara lebih dari 60 persen,  terutama pada musim hujan.

Hal ini akan menyebabkan tumbuh suburnya jamur yang dapat menyerang aglaonema, baik daun, batang maupun akarnya.

Sirkulasi udara yang jelek juga akan menyebabkan penyerapan pupuk dan zat hara yang ada dimedia tanam tidak optimal.

Hal ini akan menghambat pertumbuhan dan kesuburan tanaman aglaonema.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: pertanian.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler