Jenis-jenis Asuransi Unit Link dan Perbedaannya yang Harus Kamu Ketahui

28 Oktober 2020, 18:49 WIB
Jenis Asuransi Unit Link dan Perbedaannya /telkomsel/

RINGTIMES BALI – Asuransi unit link merupakan jenis asuransi yang mengombinasikan dua produk keuangan, yakni asuransi dan produk investasi

Terdapat berbagai macam jenis produk unit link yang saat ini beredar di kalangan masyarakat, dan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarkan pembayaran premi, penempatan dana, dan tujuan investasi.

Asuransi unit link dibagi menjadi tiga macam kategori yakni berdasarkan pembayaran premi, berdasarkan penempatan dana, dan berdasarkan tujuan investasi.

Baca Juga: Tips Memilih Produk Asuransi yang Tepat untuk Para Pemula

Dilansir ringtimesbali.com dari CAR Life Insurance, berikut adalah jenis-jenis unit link dan perbedaannya yang harus kamu ketahui sebelum melakukan pembelian terhadap produk asuransi ini.

Berdasarkan pembayaran premi

Berdasarkan jenis setoran preminya, asuransi unit link dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni unit link premi tunggal dan unit link premi berkala.

  1. Unit link premi tunggal

Cara pembayaran premi tunggal ini cocok bagi orang yang secara finansial sudah mapan, karena setoran preminya cukup besar dan hanya dilakukan dalam satu kali selama masa perlindungan polis asuransi tersebut.

 Baca Juga: Jenis-jenis Asuransi yang Harus Kamu Miliki

Untuk unit link premi tunggal, nasabah berkewajiban membayar premi tunggal secara sekaligus dimuka. Selanjutnya, nasabah tidak mempunyai kewajiban untuk membayar premi lagi, namun, artinya nilai premi termasuk paling tinggi dibandingkan jenis asuransi yang lain.

  1. Unit link premi berkala

Nasabah harus membayar premi secara berkala atau bertahap, tahapan pembayaran premi ini bisa dilakukan setiap bulan, triwulan, atau setiap tahun hingga jangka waktu tertentu. Jenis unit link premi berkala ini cocok untuk seseorang yang ingin mendapatkan perlindungan sekaligus investasi dengan dana yang terbatas.

Produk ini juga sering menjadi pilihan bagi seseorang yang masih berusia muda. Dalam unit link premi berkala, dana investasi nasabah tidak boleh ditarik selama jangka waktu tertentu, misalnya enam atau tujuh tahun.

 Baca Juga: 5 Keuntungan Menjalankan Bisnis Online, Salah Satunya Pendapatan yang Tidak Terbatas

Hal ini disebabkan karena perusahaan asuransi biasanya baru memasukkan dana nasabah ke keranjang investasi pada tahun keempat atau kelima. Setelah investasinya sudah menghasilkan, ada sejumlah potongan yang dikenakan terhadap hasil investasi tersebut, seperti biaya pengelolaan dana dan biaya administrasi.

Sehingga hal tersebut dapat mengurangi imbal hasil atau return yang diraup dari investasi. Jika manajer investasi dapat memberikan return yang tinggi, mungkin tidak menjadi masalah, namun apabila return yang dihasilkan rendah, maka skema ini akan sangat merugikan nasabah.

Salah satu keuntungan dari unit link premi berkala ini, apabila kondisi keuangan nasabah sedang menurun dan tidak memungkinkan untuk membayar premi, nasabah dapat mengajukan cuti premi. Bahkan, setelah melewati jangka waktu tertentu, ada kemungkinan nasabah tidak perlu membayar premi lagi karena nilai investasinya sudah cukup untuk membayar premi.

 Baca Juga: Digital Marketing, Ilmu yang Wajib Diketahui Pelaku UMKM Agar ‘Naik Kelas’

Berdasarkan penempatan dana

Berdasarkan penempatan dana investasinya, unit link dibagi menjadi empat jenis yaitu unit link pasar uang (cash fund unit link), unit link pendapatan tetap (fixed income unit link), unit link campuran (managed fund unit link), dan unit link saham (equity fund unit link).

Pembagian berdasarkan penempatan dana ini sistemnya menyerupai pembagian jenis investasi di produk reksadana, karena memang strategi investasi unit link berupa penempatan aset di penyertaan reksadana tersebut. Berikut jenis-jenisnya berdasarkan penempatan dananya.

  1. Unit link pasar uang

Produk asuransi unit link ini menempatkan seluruh porsi dana investasinya di instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka dan surat utang yang berjangka kurang dari satu tahun.

 Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Generasi Millennial Perlu Memiliki Asuransi

Risikonya terendah, namun juga memberikan imbal hasil yang terbatas. Sehingga produk asuransi ini cocok untuk orang yang tidak berani mengambil risiko yang terlalu besar.

  1. Unit link pendapatan tetap

Produk asuransi unit link ini menempatkan porsi dana investasi yang dikelola sekurang-kurangnya 80 persen di instrumen surat utang atau obligasi, dan selebihnya di instrumen pasar uang. Produk asuransi ini lebih cocok untuk orang yang ingin mendapatkan imbal hasil yang relatif stabil.

Risiko investasinya lebih tinggi daripada unit link pasar uang, dengan nilai imbal hasil yang lebih tinggi pula, meski masih lebih rendah daripada imbal hasil dari unit link campuran atau saham. 

 Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Segera Dibuka, yang Masuk Daftar Hitam Tidak Bisa Mendaftar, Siapa Saja

  1. Unit link campuran

Produk asuransi unit link campuran menempatkan porsi dana investasi di beragam instrumen, seperti saham, surat utang, dan pasar uang, dengan perbandingan yang tidak termasuk dalam kategori unit link pendapatan tetap atau saham.

Potensi imbal hasil dan risiko dari produk ini secara teori bisa lebih besar daripada unit link pendapatan tetap, namun lebih kecil daripada unit link saham. Jenis asuransi ini cocok bagi orang yang ingin mendapatkan pendapatan cukup, sambil mengharapkan hasil investasi jangka panjang.

  1. Unit link saham

Produk asuransi unit link saham menempatkan sekurang-kurangnya 80 persen dari portofolio investasi yang dikelola ke dalam instrumen saham. Saham umumnya memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi berupa keuntungan modal melalui pertumbuhan harga saham dan dividen.

 Baca Juga: Tanggapi Pelecehan Terhadap Nabi Muhammad, Pemerintah Indonesia Panggil Dubes Prancis

Unit link saham menawarkan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar, namun dengan risiko yang paling besar pula. Jenis asuransi ini cocok bagi orang yang mengharapkan hasil investasi tinggi dan terbiasa dengan risiko tinggi.

  1. Unit link syariah

 Unit link syariah merupakan di mana porsi dana investasinya ditempatkan berdasarkan prinsip syariah. Unit link syariah juga dibagi menjadi empat kategori seperti di atas, seperti unit link saham syariah, unit link campuran syariah, dan seterusnya.

Berdasarkan Tujuan Investasi

Pembagian unit link berdasarkan tujuan investasi ini sebenarnya merupakan program yang dibuat oleh perusahaan asuransi untuk menyesuaikan kebutuhan nasabahnya.

Semacam paket produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi, yang sesuai dengan tujuan investasi nasabah. Misalnya unit link pendidikan yang bertujuan untuk pendidikan, atau unit link pensiun sebagai dana pensiun dan lain sebagainya.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler