Bakteri Pemakan Logam di Temukan Oleh Profesor Amerika

- 22 Juli 2020, 06:35 WIB
Bakteri pemakan logam.
Bakteri pemakan logam. /HANG YU/CALTECH via The Independent/

RINGTIMES BALI - Baru-baru seorang ilmuan melaporkan menemukan sejenis bakteri yang bisa memakan logam. Bakteri ini sebelumnya telah dicurigai selama lebih dari satu abad tapi belum ada bukti.

Diketahui bakteri itu bernama mikroba kecil pemakan logam ini ditemukan secara tak sengaja ketika ilmuwan melakukan eksperimen dengan unsur kimia mangan, mineral yang biasanya ditemukan dalam kombinasi dengan besi.

Seorang profesor mikrobiologi lingkungan di California Institute of Technology (Caltech), Amerika serikat The Independent, ilmuwan Jared Leadbetter, bereksperimen dengan meninggalkan botol kaca yang ditutup dengan bahan untuk di rendam di wastafel kantornya.

Baca Juga: Artis Joe Taslim Ditawari Peran penting di Film Mortal Kombat Tanpa Perlu Audisi

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat.com dengan judul Tak Sengaja, Ilmuwan Temukan Bakteri Pemakan Logam Setelah Dicurigai Selama 100 Tahun

Dia kemudian tak kembali ke kantornya selama beberapa bulan, tetapi saat ia kembali ditemukan toples ditutupi zat berwarna gelap yang kemudian ditemukan mangan teroksidasi. Senyawa kimia ini dibentuk oleh bakteri.

Para ilmuwan sebelumnya mengetahui bahwa bakteri dan jamur dapat mengoksidasi mangan atau melepaskannya dari elektronik, tetapi mikroba yang dapat melakukan hal tersebut belum ditemukan.

"Ini adalah bakteri pertama yang ditemukan menggunakan mangan sebagai sumber bahan pertumbuhannya," kata Leadbetter.

Baca Juga: Lentera Dari Barat Menyinari Kehidupan Anak Muda Palungan Batu

"Aspek indah dari mikroba ini adalah mereka dapat bermetabolisme bahan yang tampaknya tidak mungkin, seperti logam, menghasilkan energi yang berguna bagi sel," tambahnya.

Leadbetter juga mengatakan ada bukti kerabat bakteri ini berada di air tanah dan sebagian di air minum.

Air tanah merupakan air yang ada di bawah permukaan Bumi dan terletak pada retakan di tanah, pasir, dan batu.

Baca Juga: Lentera Dari Barat Menyinari Kehidupan Anak Muda Palungan Batu

Bakteri tersebut dapat menghilangkan polutan dalam air, melalui proses yang dikenal sebagai bioremediasi yang mampu mengurangi jumlah oksida mangan dengan cara yang sama seperti manusia menghirup udara.

"Para peneliti sekarang dapat lebih memahami kimia dari fenomenanya, yang berfungsi memasok mikroba lain dengan yang mereka butuhkan untuk melakukan reaksi yang kita anggap menguntungkan dan diinginkan," kata Leadbetter.

Ilmuwan meyakini penemuan ini akan membantu mereka memahami siklus unsur Bumi dan cara logam mempengaruhi planet kita.

Baca Juga: Gara-gara Layangan, Gardu Induk PT. Indonesia Power Meledak, Pemilik Layangan Ditangkap

Peneliti kelautan di HMS Challenger dari Inggris pada tahun 1870-an sebelumnya telah menyadari keberadaan bakteri ini tetapi mereka tidak dapat menjelaskannya.

Penemuan bakteri pemakan logam ini telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 15 Juli 2020 dengan judul 'Bacterial chemolithoautotrophy via manganese oxidation'.***(Julkifli Sinuhaji/pikiranrakyat.com)

Editor: I Dewa Putu Darmada

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x