Lalu manakah yang akan disukai tuan rumah? Apakah kelompok yang disebutkan pertama atau kelompok yang disebutkan terakhir.
Menurut kyai bernama lengkap Ahmad Bahauddin Nursalim ini Allah lebih suka pada kelompok yang pertama. Allah lebih suka pada kelompok yang happy, terbuka dan menyenangkan.
“Lha Allah pada para hambanya itu lebih suka yang happy. Udah kamu kalau makan yang enak. Yang nyaman, karena yang dibenci Tuhan itu cuma maksiat.” ungkapnya.
“Makanya kamu itu ketika di dunia yang senang. Kamu tidak sopan kan ketika ditawari makan tuan rumah, makanmu tidak senang. Tentu tuan rumah lebih senang ketika makan mu lahap dan happy,” tambahnya.
Menurut Gus Baha itulah tariqoh wali-wali adhal jadi sukanya senang. Dengan demikian perlihatkanlah kehidupan yang bahagia dan nyaman ketika di dunia. Hal ini juga menandakan bahwa sang hamba bisa menyukuri segala nikmat pemberian dari Allah. Maka, perlihatkanlah rasa syukur dengan menampakan keceriaan dalam hidup.
Demikianlah kajian Gus Baha mengenai bahasan Allah lebih suka melihat hambanya yang happy. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat.***