Cara Puasa Ayyamul Bidh yang Jatuh pada Hari Tasyrik Kata Ustad Syafiq Riza Basalamahz

7 Juli 2022, 08:20 WIB
Ilustrasi cara puasa Ayyamul Bidh yang jatuh pada hari Tasyrik kata Ustad Syafiq Riza Basalamah. /Pixabay/mohamed_hassan/

RINGTIMES BALI - Selain puasa di bulan Ramadhan, puasa di bulan Dzulhijjah sangat dianjurkan.

Namun, meskipun begitu terdapat hari khusus yang dilarang untuk berpuasa yang disebut Hari Tasyrik.

Lantas bagaimana hukumnya, jika hari tasyrik tersebut jatuh pada waktu puasa Ayyamul Bidh?

Baca Juga: Surat Al Alaq 1-5 Arab, Latin, dan Terjemahan, Ayat Al Quran yang Pertama Diturunkan

Puasa ayyamul Bidh adalah puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan setiap muslim. Waktu pelaksanaannya yakni 13, 14, dan 15 setiap bulan yang sesuai dengan kalender Hijriyah.

Akan tetapi, seperti yang kita ketahui bahwa tanggal 13 Dzulhijjah masih termasuk hari tasyrik, lalu apakah artinya tanggal 13 tersebut umat muslim tidak diperbolehkan puasa ayyamul Bidh?

Dilansir dari kanal YouTube Tanaashuh, begini penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah.

Baca Juga: Cara Qadha Puasa Wajib Ramadhan yang Lupa Jumlah Utang Puasanya Berdasarkan Keterangan Ulama

"Puasa setiap bulan itu yang dianjurkan 3 hari. Bisa jadi pelaksanaannya di awal bulan," kata Ustad Syafiq Riza Basalamah.

Puasa tersebut bisa jadi dilaksanakan pada tanggal 1, 2, dan 3. Bisa pula di ayyamul Bidh yakni 13, 14, dan 15.

"Tapi bisa jadi pula di akhir bulan, terserah. Yang penting kita puasa selama 3 hari setiap bulannya," jelas Ustad Syafiq Riza Basalamah.

Baca Juga: Cara Mengqadha' Sholat yang Tidak Diketahui Jumlahnya karena Lupa

Maka jika ada seseorang yang terbiasa berpuasa selama 3 hari ayyamul Bidh, tapi dengan bertepatannya awal Dzulhijjah atau hari tasyrik ini, kemudian dia gantikan puasanya menurut Ustad Syafiq Riza Basalamah tidak ada masalah.

"Dia boleh berpuasa jika memang ingin menakjubkan puasa pada tanggal 14 dan 15. Akan tetapi, untuk melengkapi yang 3 hari tadi sudah bisa dengan puasa di awal Dzulhijjah," ucap Ustad Syafiq Riza Basalamah.

Awal bulan Dzulhijjah kita memang dianjurkan untuk berpuasa selama 9 hari berturut-turut.

Baca Juga: Alasan dan Keutamaan Baca Surat Al Fatihah Setiap Hari

Waktu pelaksanaannya yakni tanggal 1 Dzulhijjah hingga tanggal 9 Dzulhijjah.

Namun, apabila seseorang tidak mampu berpuasa selama 9 hari tersebut, maka setidaknya umat muslim tidak meninggal 2 puasa di bulan Dzulhijjah.

Puasa tarwiyah yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Serta puasa Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sebelum hari Raya Idul Adha.

Baca Juga: Keutamaan Alquran yang Tidak Dapat Ditemukan di Buku Lain

Sedangkan puasa ayyamul Bidh yang jatuh pada hari tasyrik, hanya bisa dikerjakan pada tanggal 14 dan 15. 

Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya hari Nahr (Iduladha), hari Arafah dan hari-hari tasyrik, adalah hari raya kami kaum muslimin. Dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum." (HR. Ahmad 16743)***

 

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler