Gus Baha Jelaskan Rahmat Allah Tanpa Batas, Mampu Memenuhi Semua Rejeki

11 Februari 2022, 11:08 WIB
Gus Baha membahas mengenai rahmat Allah yang tanpa batas. /Tangkapan layar Instagram/ @ngajigusbaha/

RINGTIMES BALI – Berikut merupakan kajian Gus Baha yang membahas mengenai rahmat Allah yang tanpa batas sedangkan yang terbatas itu kemampuan manusia.

Kajian mengenai rahmatnya Allah yang tanpa batas ini Gus Baha dasarkan atas kisah nyata yang terjadi di masyarakat Indonesia terutama di sekolah-sekolah dan pondok pesantren di tanah air.

Menurut Gus Baha, seperti dalam kanal Youtube uighie baniadam, banyak masyarakat yang sombong dengan berkata telah mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

Baca Juga: Hikmah Kisah Juraij Menurut Gus Baha, Menjadi Bijak dalam Menjalankan Perintah Allah

Padahal yang mencukupi kebutuhan rumah tangganya bukanlah sang suami yang mencari nafkah. Bukan pula istri yang mencari rejeki. Namun yang mencukupi itu adalah Allah yang memberi rahmat.

“Anak saya sudah saya cukupi. Saya kirimi tiap bulan 2 juta. Mana mungkin 2 juta cukup. Sekarang kamu punya anak yang masih kuliah dan nakal. Uang 2 juta kiriman habis dua hari. entah dibawa dugem atau apa,” kata kiai asal Rembang ini.

“Atau kamu punya anak mondok. Kadang dikasih 1 juta anaknya agak nakal, langsung habis. Sekarang kalau 2 hari habis kan ada 28 hari. yang di pakai uang kamu?” tambahnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Penilaian Harian Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Kurikulum 2013 Terbaru 2022

Maka, yang sebenarnya mencukupi kebutuhan, termasuk uang itu bukanlah orang tua, melainkan Allah.

Anak yang sholih dan sholihah adalah berkah dari Allah. Anak-anak sholih dan sholihah ini pandai bersyukur dan mengatur keuangan. Maka, uang jadi cukup untuk memenuhi kebutuhan satu bulan.

“mana mungkin bahasa kamu cukupi itu benar. Makanya jadi orang itu jangan sombong,” lanjutnya.

Baca Juga: 6 Poin Yang Harus Dilakukan Dalam Perang Melawan Covid Varian Omicron

Gus Baha juga menceritakan pengalamannya sewaktu kecil. Saat itu ia diberi uang oleh orang tuanya. Orang tuanya selalu berpesan dengan pesan yang dalam.

“Ini Ha saya kasih uang. Ya pokoknya buat jajan. Kalau gak cukup ya tidak apa-apa. Yang tidak cukup itu uang saya (bapak), kalau rahmatnya Allah itu cukup,” uangkapnya.

Begitupun ketika ada suami dimarahi istri dan berkata telah mencukupi kebutuhan istri. Itu merupakan perilaku yang sombong. Sebab, yang mencukupi kebutuhan itu rahmat Allah bukan sang suami itu sendiri.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Diprediksi Jadi Tren di Masa Depan, CEO Zona EBT Adakan Electric Vehicle Forum 2022

Maka penting untuk diingat, rahmat Allahlah yang membuat semuanya cukup. Jika tanpa rahmat Allah, berapapun banyaknya tidak akan pernah cukup.

Uang yang banyak akan habis. Harta yang melimpah bisa musnah. Namun, rahmat Allahlah yang membuatnya menjadi cukup. Tanpa hal tersemuat, semuanya akan selalu kurang.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler