Gus Baha: Bodoh atau Pintar Semuanya Baik, Harus Bisa Ridho Menerima Takdir

10 Februari 2022, 06:30 WIB
Gus Baha menerangkan bahwa bodoh pintar semuanya baik, harus bisa rida menerima takdir. Tak perlu bangga jadi orang alim! /Facebook/Ngaji Bareng Gus Baha

RINGTIMES BALI - Gus Baha menerangkan bahwa bodoh atau pintar semuanya baik, harus bisa ridho menerima takdir.

Setiap orang pasti menginginkan agar menjadi orang pintar. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa ada sebagian yang ditakdirkan untuk menjadi bodoh. Gus Baha menyebut bahwa semua sama saja dan harus menerima takdir.

Dilansir dari kanal YouTube KEBAK2 DONYA pada Rabu, 9 Februari 2022, Berikut pembahasan Gus Baha tentang takdir jadi orang bodoh dan pintar.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 121, 122, Subtema 3 Pembelajaran 3, Teks Pidato dan Koperasi

"Semisal saya alim, saya tahu kalau itu kehendak Allah yang sudah ditulis di Lauh Mahfudz," ungkap Gus Baha.

"Lalu bagaimana mungkin saya bangga? Toh saya hanya diberi," lanjutnya.

Artinya kita di depan Allah itu hanya dikasih dan diberi aset.

Begitu pula jika ditakdir bodoh, menurut Gus Baha semuanya baik.

"Baik yang bodoh maupun pintar, semuanya harus rida menerima," ungkap kyai asal Rembang itu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas 4 Halaman 43-44 Uji Kompetensi 3

Makanya Allah berfirman agar orang yang bodoh, yang bergantung pada pemberian, dan semacamnya tidak putus asa pada nasibnya.

Di sisi lain bagi yang hidupnya mulia tidak bahagia berlebihan hingga membuatnya menjadi sombong.

"Itu tujuan Allah membuat qadla qadar," ungkapnya.

Maka dari itu, rata-rata hidup orang-orang alim seperti orang awam, tidak menuntut umatnya untuk hormat (kepadanya).

Gus Baha menerangkan bahwa Abdullah bin Masud tidak suka jika santrinya cium tangan atau mendampingi.

Baca Juga: Latihan Soal Ulangan Harian Fisika Kelas 11 SMA Semester 2

"Kamu hina dengan mencium tanganku, dan aku jika tidak bisa menata hati, jadi sombong," kata-kata Abdullah bin Masud sebagai mana diterangkan Gus Baha.

"Makanya saya itu kadang salaman, kadang tidak," lanjutnya.

Tapi Gus Baha tetap kalau salaman itu sunnah.

"Tapi tidak perlu berlebihan, biasa saja," terangnya.

***

Editor: Suci Annisa Caroline

Tags

Terkini

Terpopuler