RINGTIMES BALI - Gus Baha menerangkan bahwa boleh poligami tapi jangan terlalu semangat. Jangan mengharamkan!
Penolakan poligami yang kuat didengungkan kaum feminisme seolah menjadikan praktik tersebut identik dengan syahwat. Gus Baha memberikan wejangan terkait bagaimana seharusnya muslim memandang poligami.
Dilansir dari kanal YouTube IQRO CHANNEL pada Minggu, 23 Januari 2022, Gus Baha terkait orang yang pro poligami.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Jangan Ajari Anak Agar Hemat, 'Itu Ajaran Sesat'
"Orang itu membayangkan poligami enak karena dia menikmati dua perempuan," ungkap Gus Baha.
Gus Baha menambahkan dengan kasus kalau seseorang itu memiliki anak perawan. Pasti dia sudah tidak mau poligami.
"Mikir dia, nanti anak saya di poligami, suaminya bagaimana," terang gus kesayangan almarhum Mbah Moen.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 1 SD MI Halaman 83, 84 Subtema 2, Kalimat Pemberitahuan Bungkus Kemasan
Ada guyonan orang Ahlussunnah dengan orang syiah yang masyhur.
Jadi, orang Syiah itu membolehkan nikah mut'ah (kawin kontrak).
Suatu saat orang Syiah itu ditemui oleh Ahlussunnah.
Orang Ahlussunnah itu mengetahui foto perempuan cantik yang merupakan anaknya orang Syiah.
Lalu orang Ahlussunnah itu bertanya soal anak perempuan orang Syiah itu dengan niat menyindir, "saya mutah boleh?".
Orang Ahlussunnah itu malah dilempar sandal padahal yang membolehkan mut'ah adalah Syiah.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 1 SD MI Halaman 116 Subtema 4, Bekerja Sama Menjaga Lingkungan
"Saya mut'ah boleh? Langsung diusir dikejar padahal dia (Syiah) yang menghalalkan Mut'ah," cerita Gus Baha sambil cengingisan.
Itulah yang terjadi karena posisinya saat itu dirugikan.
Kembali ke pembahasan poligami, Gus Baha mengingatkan agar tidak mengharamkan.
"Jangan diharamkan, cukup bilang boleh, tapi tidak perlu semangat," terang Gus Baha.***