Network
RINGTIMES BALI – Gelaran World Superbike (WSBK) di Mandalika membawa kenangan yang tidak terlupakan bangi banyak pembalap, tak terkecuali Jonathan Rea.
Jonathan Rea yang merupakan juara dunia WSBK tahun lalu memiliki banyak kesan sesaat dan setelah balapan.
Kesan-kesan itu merupakan pengalaman hidup yang tidak akan dilupakan Jonathan Rea.
Baca Juga: 3 Perbandingan Sirkuit Mandalika dan Sepang Malaysia, Mulai Lokasi hingga Spesifikasi
Dilansir dari kanal YouTube Iwan Banaran pada 28 November 2021, berikut kesan positif dan negatif Jonathan Rea saat gelaran WSBK di mandalika, Indonesia.
Bagi Jonathan Rea memacu kuda besi di sirkuit mandalika sungguh pengalaman yang menyenangkan. Ia merasa senang dengan layout sirkuit yang menantang.
“Sirkuitnya sangat keren, layoutnya bagus. Semua ada di sini. Karakter tikungan cepat seperti tikungan 6, 7, 8, dan 9 sangat kencang. Ada juga tikungan lambat seperti T 2, lambat seperti sektor terakhir, jadi ini adalah sirkuit yang lengkap,” kata Rea.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Resmi Jadi Tuan Rumah Seri Kedua MotoGP 2022, Catat Tanggalnya
Selain hal menyenangkan tadi, pria kelahiran United Kingdom ini juga menceritakan pengalaman yang kurang menyenangkan saat mengaspal di Sirkuit mandalika.
Ia bercerita ada sirkuit yang agak bergelombang di mandalika.
“Di sektor T2 ada yang agak tidak rata dan juga beberapa area aku menemukan kerikil lepas seperti di T1 dan sektor terakhir,” ucap Rea.
Baca Juga: TNI AU Kerahkan Dua Pesawat C-212 Casa jadi 'Pawang Hujan' Event WSBK Mandalika, Lombok
Beberapa kritik Jonathan Rea itu merupakan saran yang bagus bagi perbaikan Sirkuit Mandalika untuk agenda besar berikutnya.
Selama gelaran WSBK di Indonesia, pria berkewarganegaraan Irlandia Utara ini juga punya cerita menarik di luar sirkuit balap.
Jonathan Rea heran pada perilaku masyarakat Indonesia yang mempertontonkan seorang anak kecil berboncengan dengan kendaraan sepeda motor tanpa helm.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Jadi Saksi Kehebatan Toprak sebagai Juara Dunia Superbike 2021
Bagi Rea perilaku ini sungguh aneh dan tak lazim. Ia menganggap perilaku berkendara seperti itu membahayakan dan aneh.
Lain lagi saat ia berada di Jakarta, dalam hotel karantina. Ia mengaku memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan.
“Aku minta menu makanan timur karena menu makanan western rasanya parah. Mereka tidak memperbolehkanku membuka jendela. Lumayan tidak menyenangkan. Namun, yang menarik saat jam 2-3 pagi saya mendengar balapan di luar. Aku pikir itu balapan liar. Suaranya sangat keras hingga menarik perhatianku,” katanya.
Baca Juga: PT Pindad Kenalkan Motor Listrik MotoEV di Ajang WSBK Sirkuit Mandalika, Incar Pasar Global
Demikianlah pengalaman Jonathan Rea saat di Indonesia untuk itu gelaran WSBK di Sirkuit Mandalika.
Semoga semua pengalaman dan saran dari Jonathan Rea akan membuat Indonesia lebih siap untuk mengadakan gelaran besar lainnya di Sirkuit Mandalika.***
