Sehari sebelum Galungan, umat Hindu melaksanakan Hari Penampahan yang biasanya disibukkan dengan membuat penjor dan menyembelih babi yang dagingnya digunakan sebagai pelengkap upacara.
Selanjutnya yaitu Hari Raya Galungan yang dirayakan dengan persembahyangan di Pura dan rumah masing-masing.
Tradisi yang kerap dilakukan umat Hindu pada Hari Raya Galungan yaitu ‘pulang kampung’. Umat Hindu yang berada di perantauan akan melakukan persembahyangan ke daerah kelahirannya.
Perayaan Galungan dilanjutkan dengan Hari Umanis Galungan. Umat Hindu akan melaksanakan persembahyangan dan dilanjutkan dengan Dharma Santi.
Kesempatan ini juga digunakan untuk mengunjungi sanak keluarga atau pergi ke tempat rekreasi.
Rangkaian Galungan dilanjutkan dengan Hari Pemaridan Guru, Ulihan, dan Hari Pemacekan Agung.
Tepat sepuluh hari setelah Galungan, tibalah Hari Raya Kuningan. Biasanya umat Hindu akan menghaturkan banten yang identik dengan warna kuning.
Baca Juga: Fungsi Penjor pada Hari Raya Galungan bagi Umat Hindu di Bali
Persembahyangan sudah dilakukan dari pagi hari dan selesai sebelum pukul 12.00.