RINGTIMES BALI - Artikel ini akan membahas Sejarah mengenai Oda Nobunaga seorang panglima perang Jepang pada akhir abad ke-16.
Dilansir dari Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Budaya Jepang Universitas Jenderal Soedirman, Oda Nobunaga adalah seorang daimyo dan ketua Klan Oda.
Oda Nobunaga lahir pada 23 Juni 1534 di kastil Nagoya. Menurut Sejarah, ia memulai penyatuan Jepang pada akhir periode Muromachi (1336-1573) sampai awal periode Azuchi-Momoyama (1573-1598).
Baca Juga: Proses Pencarian Pesawat MH370 Terbesar dan Termahal Sepanjang Sejarah
Menurut Sejarawan Westo dan Walter, Oda Nobunaga memiliki julukan dalam bahasa Jepang sebagai Owari no Ootsuka atau Si Bodoh dari Owari.
Tahun 1573 merupakan tahun kejayaan Nobunaga. Ia berhasil menarik keluar Shogun Yoshiaki dari Kyoto. Sebelumnya pada tahun 1568, ia berhasil mengalahkan hegemoni Shogun yang berkuasa.
Selain itu, sebagai daimyo, ia disebutkan menguasai 32 dari 38 provinsi yang ada di Jepang. Sebagai panglima perang, ia dikenal dengan kebijakan-kebijakannya yang dianggap kontroversial.
Baca Juga: Teori Konspirasi Hilangnya Pesawat MH370, Ada Peretas hingga Perintah Vladimir Putin
Beberapa kebijakan tersebut adalah kebijakan Raku Ichi Raku Za, kebijakan beragama, dan Tenka Fubu.
Kebijakan Raku Ichi Raku merupakan pasar bebas dan serikat terbuka yang dideklarasikan olehnya di kota Kano. Aturan ini juga meniadakan hak khusus perdagangan.
Pada kebijakan beragama, ia mengijinkan pembangunan gereja di Jepang. Aturan tersebut ditentang banyak orang karena pada saat itu negara tersebit dikuasai oleh agama Buddha.
Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Santa Claus, Pria Berjenggot Putih Ikon Perayaan Natal
Melalui kebijakan beragama ini, Jepang dapat dimasuki teknologi barat yang tergolong canggih, terutama bidang militer dan senapan. Teknologi ini berguna untuk mengalahkan musuh yang dihadapinya dalam perang.
Selanjutnya, disebutkan bahwa Oda Nobunaga adalah daimyo pertama yang sangat berambisi untuk menyatukan Jepang.***