Weton Hari Ini, 12 November 2020 Berdasarkan Primbon, Buat Slametan Untuk Hindari Bencana

11 November 2020, 20:47 WIB
Weton Hari Ini, 12 November 2020, Buat Slametan Untuk Hindari Bencana /Pixabay/RobbinHiggins


RINGTIMES BALI -
Seseorang dapat diketahui perwatakan, kelebihan, kekurangan, hari baik, hari naas dan cara menanggulanginya berdasarkan hari lahirnya. Hari lahir biasanya disebut dengan weton.

Weton adalah penanggalan dari kalender Jawa yang dianggap bisa menjadi tanda dan ramalan soal kehidupan seseorang hari ini. Berikut ramalan weton hari ini, 12 November 2020:

Masehi : 12 November 2020
Tanggal Jawa : 26 Mulud 1954 Ja
Pasaran Jawa : Kamis Pahing
Neptu : 17

Baca Juga: Cukup Lakukan Ini, Agar Anggrek Bebas Dari Hama

Watak orang dengan jumlah neptu 17 memiliki sifat mudah diatur jika bisa meraih hatinya. Menghadapi manusia seperti ini harus hati-hati karena moody sehingga dijuluki dengan watak Lakune Gunung.

Tahun Jawa : Jimakir
Tanggal Hijriyah : 26 Rabiul awal 1442 H

Wuku Tambir - Batara Siwa

Karya Herjaka HS (1993)

Wuku Tambir mengambil nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta yang ketujuhbelas.

Baca Juga: 6 Tahap Mudah Merawat Aglonema, Pasti Subur dan Semakin Rimbun

Perwatakan dan sikap Wuku Tambir adalah sesuai dengan penggambaran watak dari Batara Siwa yaitu:

Dewa yang menaungi wuku Tambir adalah Batara Siwa.

Kelebihannya : Mempunyai wibawa besar, kuat dalam pendirian/kemauan, dan hemat

Kekurangannya : karena saking hematnya sehingga cenderung kikir. Mempunyai sifat palsu, antara lahir dan batin tidak sesuai, serta angkuh

Baca Juga: Aglonema Tumbuh Subur dan Sehat, Gunakan 3 Media Tanam Ini

Pohonnya adalah pohon Upas, tidak dapat untuk perlindungan

Burungnya adalah burung Prenjak, suka pamer tanpa kenyataan

Gedhongnya ada tiga dan tertutup, cethil/kikir, tamak, tidak mau berbagi akan anugerah Tuhan.Bencananya : karena difitnah orang.

Hari naas: Senin wage

Hari baik: tidak menentu

Baca Juga: Mengenal Aglonema Modestum, Si Cantik Yang Jadi Incaran Para Kolektor

Untuk mencegah agar terhindar dari bencana perlu mengupayakan slametan.

Caranya : membuat nasi pulen yang diliwet/dimasak dengan cara di-dang (memakai kukusan) sebanyak sapitrah (3,5 kg), lauknya daging ayam putih mulus, dan bebek merah dimasak pindang. Rujak timun lanang 25 biji, disertai doa keselamatan.

Selain itu, setelah slametan, selama 7 hari yang bersangkutan tidak boleh pergi ke Barat, tempat bersemayamnya Batara Kala.***

Editor: Tri Widiyanti

Tags

Terkini

Terpopuler