Network
/photo/2023/08/05/1323431704.jpg)
RINGTIMES BALI - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto memaklumi sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak mengundang partai PDIP dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25. Dalam acara HUT itu dirangkai juga bimbingan teknis bagi Anggota DPRD dari PAN di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin, (28/8/2023).
Meski begitu, Hasto mengucapkan turut berbahagia atas bertambah usianya PAN. Dia pun berharap, semoga partai yang dikomandani Zulikfli Hasan tersebut dapat mengembang amanat rakyat negeri ini.
"Sekali lagi selamat ultah semoga semakin mengembangkan tugas amanatnya bagi rakyat Indonesia," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin, (28/8/2023) dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.
Lebih lanjut Hasto memaklumi, sebab menurutnya PAN kini telah menentukan arah politiknya. Yakni dengan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Ya kami tetap berkomunikasi hanya saja kita harus paham bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mengusung Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden, kami hormati keputusan dari PAN," terangnya.
Ia menambahkan, walaupun sikap dan arah dukungan capres berbeda. Kedua partai ini tetap saling menghormati, karena ia menilai kerja sama politik lainnya seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang, hingga kerja sama di dalam parlemen masih berjalan dengan baik.
"Keputusan itu (arah dukungan capres berbeda) kami hormati," tandas politisi asal Yogyakarta tersebut.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diagendakan menyampaikan pidato politik dalam acara Bimbingan Teknis Anggota DPRD sekaligus HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi. Dia menyebutkan selain Prabowo, hadir juga Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, serta Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza M. Tak terkecuali, Menteri BUMN Erick Thohir.
