Andalkan Wisman, Obyek Wisata Monkey Forest Belum Buka untuk Umum

- 6 Agustus 2020, 15:03 WIB
Bendesa Desa Adat Padangtegal Ubud, I Made Gandra. .*/K.Catur
Bendesa Desa Adat Padangtegal Ubud, I Made Gandra. .*/K.Catur /

RINGTIMES BALI - Meski sudah mengantongi sertifikasi dari Dinas Pariwisata Gianyar terkait kelayakan operasional destinasi wisata semasa pandemi covid 19, pengelola obkyek wisata Monkey Foest belum membuka untuk umum destinasi tersebut. Hal ini dikatakan Bendesa Adat Padang Tegal, Made Gandra, Kamis (6/8/2020).

“Kita belum berani buka untuk umum, 95% wisatawan yang datang sebelumnya adalah wisatawan mancanegara,” jelas Bendesa Made Gandra. Dikatakannya, bila obyek wisata tersebut dipaksakan dibuka, hal itu sama dengan bunuh diri.

Sedangkan sampai saat ini, kunjungan wisatawan mancanegara belum dibuka di semua negara.

Baca Juga: Mentri PUPR Kunjungi Gianyar, Cek Pembangunan Stadion Dipta untuk Laga Piala Dunia U-20

“Ini masih menunggu dibukanya kunjungan wisman, bila itu dibuka, maka obyek akan dibuka,” jelasnya lagi.

Dijelaskan, wisatawan lokal yang masuk ke obyek rata-rata 500 orang perhari dengan harga tiket Rp 40 ribu. Sedangkan rata-rata wisatawan mancanegara perhari rata-rata mencapai 5.500 perhari dengan harga tiket Rp 80 ribu.

“Andalan pemasukan dari turis mancanegara, itu sebabnya kami belum buka. Andaikan dipaksakan dibuka, sepertinya pemasukan dengan operasional tidak balance,” paparnya.

Baca Juga: Diduga, Pecinta Moge Rusia Pemilik Amonium Nitrat yang Meledakkan Beirut, Lebanon

Walau demikian, pengelola obyek tetap mempersiapkan diri dengan membuat video promosi dan mempersiapkan sarana dan fasilitas untuk menghadapi covid 19.

Dalam keadaan normal, wisatawan yang berkunjung mencapai 6.000 per hari yang didominasi 95% wisatawan mancanegara.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x