Karena batang pohon majegau juga dianggap sebagai representasi dari Bhatara Sadasiwa, maka sering digunakan dalam upacara Manusa Yadnya.
Tujuan dari ritual ini adalah untuk melestarikan kehidupan dan mensucikan jiwa dan raga seseorang melalui pengorbanan suci.
Baca Juga: Kebutuhan Pokok Alami Lonjakan Harga, Pedagang Sembako di Pasar Semarapura, Klungkung Meringis
2. Bunga Jempiring
Maskot Kota Denpasar adalah bunga jempiring atau dikenal juga dengan bunga piring kaca. Bunga ini memiliki mahkota bunga bertumpuk yang indah dan berwarna putih bening.
Bunga jempiring banyak digunakan dalam prosesi sembahyang karena penampilannya yang menarik dan aromanya yang harum.
Daun jempiring juga diduga ampuh untuk mengobati demam dan penyakit lainnya.
Warna putih bersih bunga jempiring dianggap sebagai tanda kemurnian dan kejernihan mental oleh orang Bali.
Aromanya yang tidak berbau merupakan representasi dari daya tarik dan kewibawaan, dan daun hijau tua merupakan representasi dari ketenangan.
Baca Juga: Percantik Kota Denpasar, Penurunan Kabel Semrawut Dimulai Pertengahan 2023