Ia diketahui melukis hanya dengan menggunakan warna-warna dasar.
Gradasi warna pada lukisan dihasilkan dari perpaduan banyak titik, sehingga proses pengerjaan lukisannya pun membutuhkan ketelatenan dan ketelitian tinggi.
Selain koleksi lukisan sidik jari, ketika kalian menyambangi museum ini, kalian akan mendapati dua segmen ruang pameran pertama, yang bisa digunakan untuk melihat karya-karya awal I Ngurah Gede Pemecutan sebelum menemukan teknik sidik jari.
Maestro yang juga aktif menulis puisi ini, diketahui memiliki perhatian besar kepada generasi muda.
Baca Juga: Bali Shell Museum, Wisata Edukasi di Daerah Kuta Alternatif Liburan Keluarga
Sejak awal pembangunan museum ini tidak hanya berfungsi sebagai wahana untuk mengabadikan karya sang maestro, namum juga ditujukan sebagai wahana pendidikan.
Selain memajang karya I Ngurah Gede Pemecutan, museum ini juga secara rutin menyelenggarakan kelas tari serta melukis bagi anak-anak dan remaja.***