Pada 21 April 1926, Gunung Batur meletus lagi, kali ini menghancurkan seluruh desa Karang Anyar.
Lava juga melaju ke arah pura, menutupi hampir seluruh kompleks. Terlepas dari kehancuran desa dan juga hilangnya 1.500 penduduk desa, meru tingkat 11 pura ini bertahan.
Baca Juga: Wisata Pemandian Air Panas Alami Toya Devasya Kintamani Bangli, Cocok untuk Liburan Keluarga
Dengan daerah di sekitar Gunung Batur dinyatakan tidak dapat dihuni selama periode erupsi, penduduk desa Kalang Anyar harus pindah.
Proses relokasi dibantu oleh penduduk desa dari daerah sekitarnya, seperti Desa Bayung, Tunggiran, Kedisan, Buanan, Sekardadi.
Pemerintah Hindia Belanda mengirim pasukan regional Bangli dan beberapa tahanan untuk membantu relokasi. Kuil 11 tingkat yang selamat diangkut ke lokasi baru, serta perlengkapan penting lainnya dari pura.***