Bantah Tudingan Mata Duitan, Irene: Apapun Profesionalitasinya, Bayaran itu Normal

21 Maret 2021, 13:41 WIB
Irene Sukandar bantah tundingan mata duitan jelas pertandingan Catur lawan Dewa Kipas /Instagram.com/@irene_sukandar

RINGTIMES BALI – Grand Master Catur Irene Kharisma Sukandar membantah keras tudingan bila dirinya mata duitan dari warganet.

Pasalnya, Deddy Corbuzier selaku penyelenggara pertandingan persahabatan Catur antara Dewa Kipas melawan Irene Sukandar menyediakan total hadiah Rp150 Juta bagi peserta yang menang maupun kalah.

Hal itu pun lantas membuat dirinya geram dan menjelaskan bila dirinya merupakan seorang atlet Catur yang profesional.

Baca Juga: Irene Sukandar Sebut Dewa Kipas 95 Persen Curang, Gotham Chess: Tapi Saya Akui Pak Dadang Itu Hebat

Baca Juga: Dewa Kipas 'Sakit Hati' Disebut Baru Turun Gunung, Tantang Irene Sukandar: Ayo Tuntaskan di Papan Catur

“Catur ini adalah profesi saya, dimana-mana saya tuliskan pecatur profesional, atau kalau dalam bahasa Inggris di situ ‘Indonesia Chess Profesional,” ujarnya dalam kanal YouTube Irene Sukandar dikutip Ringtimesbali.com dari Antara.

 

“Itu maksudnya, adalah karena profesi saya, saya menginginkan adanya apresiasi tersebut,” tambah Irene.

Irene juga menambahkan bila apresiasi tersebut sama halnya seperti penyanyi profesional yang mendapatkan bayaran usai bernyanyi.

Baca Juga: 5 Fakta Hattrick Robert Lewandowski Ketika Mengalahkan Stuttgart 4-0

Baca Juga: Bundesliga, Dortmund Kecewa Ditahan Imbang Cologne

“Contohnya, penyanyi profesional, kalau disuruh nyanyi di suatu tempat otomatis meminta hadiah atau  meminta bayaran akan hasil atau usaha tersebut,” jelasnya.

“Sama saja dengan pecatur profesional, itu di satu ranah yang sama. Apa pun profesionalitas yang ditekuni, tenang hadiah, tentang bayaran ini adalah hal yang sangat normal,” tambahnya.

Seperti yang diberitakan Ringtimesbali.com sebelumnya, bila Podcaster Close the Door itu memberikan hadiah total Rp 150 juta kepada pemenang maupun yang kalah.

Baca Juga: Tidak Diberikan Akses Lift, KOI Surati BWF Terkait Protes Diskriminasi yang Dialami Indonesia

“Inikan sebuah prestasi, entah kalau dianggap bukan prestasi oleh orang-orang tertentu tapi menurut saya prestasi,” tuturnya.

“Gini lho pertandingan catur tidak pernah semenarik ini di Indonesia menurut saya,” tambahnya.

Dirinya pun menjelaskan bila terdapat beberapa orang yang hendak menonton langsung pertandingan tersebut.

“Tadi Andovi da Lopez sempet chat gue, banyak orang-orang chat gue pingin nonton, tapi kan ada prokes juga, jadi masalah,” jelasnya.

“Terus banyak yang komen-komen ‘nungguin-nungguin’ karena, tidak pernah chess itu semenarik ini, seheboh ini,” tambahnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler