8 Orang Tewas dalam Aksi Penembakan Brutal di Kampus Rusia

- 20 September 2021, 21:50 WIB
Ilustrasi 8 orang tewas dalam aksi penembakan brutal di sebuah kampus Rusia.
Ilustrasi 8 orang tewas dalam aksi penembakan brutal di sebuah kampus Rusia. /Pixabay/Marcus Trapp

RINGTIMES BALI – Sebanyak delapan orang tewas dalam aksi penembakan di sebuah kampus universitas di Rusia pada Senin, 20 September 2021.

Pelaku penembakan adalah seorang pria dan dia sendiri juga tewas usai melakukan aksi di kampus universitas Perm yang letaknya sekira 1.300 km sebelah timur kota Moskow.

Dalam rekaman dari tempat kejadian menunjukkan saat tubuhnya tengkurap di tanah di area halaman luar.

Baca Juga: Apa Motif Penembakan terhadap Jacob Blake, Pria Berkulit Hitam di Amerika

Rekaman sebelumnya dari tempat kejadian juga menunjukkan ada seorang siswa melompat dari jendela lantai pertama.

Siswa tersebut mencoba melarikan diri dari gedung dan akhirnya mendarat dengan keras di tanah sebelum berlari ke tempat yang lebih aman.

Sementara itu, para siswa lainnya membangun barikade dari kursi untuk menghentikan penembak memasuki ruang kelas mereka.

Baca Juga: Penembakan di Mal Mayfair AS, Kemenlu Pastikan Tak Ada Korban WNI

Pria bersenjata tersebut telah diidentifikasi sebagai mahasiswa di universitas tersebut kata Komite Investigasi, yang menangani penyelidikan kejahatan kasus besar.

"Ada sekitar 60 orang di dalam kelas. Kami menutup pintu dan membarikadenya dengan kursi," kata mahasiswa bernama Semyon Karyakin kepada Reuters dikutip dari CNA.

Media lokal Rusi mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagaisiswa yang berusia 18 tahun dan sebelumnya memposting foto dirinya di media sosial berpose dengan senapan, helm, serta amunisi.

Baca Juga: Insiden Penembakan di Luar White House, Donald Trump Berhasil di Evakuasi

"Saya sudah memikirkan ini sejak lama, sudah bertahun-tahun dan saya menyadari saatnya telah tiba untuk melakukan apa yang saya impikan," katanya di akun media sosial yang dikaitkan dengannya yang kemudian dihapus.

Pelaku menunjukkan bahwa tindakannya tersebut tidak ada hubungannya dengan politik atau agama tetapi dimotivasi oleh kebencian.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah