Ekonomi Bali Terpuruk Pariwisata Babak Belur, Wagub Tawarkan Kebijakan Berbasis Risiko kepada Pusat

- 26 Agustus 2021, 19:50 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace (kanan pegang mic)menawarkan penerapan kebijakan berbasis risiko
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace (kanan pegang mic)menawarkan penerapan kebijakan berbasis risiko /Pemprov Bali/

RINGTIMES BALI - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace menawarkan penerapan kebijakan berbasis risiko untuk menyelamatkan ekonomi Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Hal itu ia lontarkan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno saat berbicara pada webinar yang mengangkat tema ‘Nafas Panjang Pengusaha Bali Hadapi Pandemi’, Kamis, 26 Agustus 2021.

Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa saat ini ekonomi Bali sudah terpuruk khususnya di bidang pariwisata dan mereka rata-rata sudah babak belur.

Baca Juga: Anggotanya Terluka, Dandim 1609 Laporkan Kasus Insiden Pemukulan Dirinya di Sidatapa ke Polres Buleleng

Menurut Cok Ace, para pengusaha pariwisata salah strategi karena mendapat angin segar tentang rencana pembukaan pariwisata.

“Pertama di bulan Juli 2019, Bali mulai dibuka untuk wisatawan domestik. Untuk menyambut itu, pengusaha mulai berbenah, bahkan ada yang sampai meminjam uang," bebernya.

Saat itu, katanya pariwisata mulai menggeliat sehingga pengusaha bergairah menyambut kedatangan wisatawan yang diprediksi akan ramai di bulan Desember.

Bahkan, katanya mereka kembali menambah pinjaman untuk membenahi tempat yang mereka kelola.

Baca Juga: Anggotanya Terluka, Dandim 1609 Laporkan Kasus Insiden Pemukulan Dirinya di Sidatapa ke Polres Buleleng

Namun yang terjadi kemudian, ada kebijakan pengetatan pintu masuk di akhir tahun dengan pemberlakuan syarat Swab PCR,” urainya.

Selanjutnya, vaksinasi yang gencar dilaksanakan di Pulau Dewata kembali membangkitkan harapan para pengusaha.

Sayangnya harapan itu kandas akibat pemerintah kembali menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ia memahami, dinamika Covid-19 dan perekonomian adalah dua hal yang saling berkaitan.

Baca Juga: Kronologis Aksi Pemukulan Oknum TNI kepada 2 Pemuda Sidatapa Hingga Dandim Buleleng Dibogem

“Keduanya saling berkolerasi, ketika ekonomi dibuka, kasus Covid-19 cenderung naik. Sebaliknya, ketika Covid-19 bisa dikendalikan melalui kebijakan pembatasan aktivitas, ekonomi nyungsep. Hukum sebab akibatnya seperti itu, tak bisa putus satu sama lain,” ujarnya.

Wagub Cok Ace menambahkan, jika dianalisa lebih jauh, keterpurukan ekonomi juga bisa berdampak pada meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ketika masyarakat mengalami kesulitan ekonomi, otomatis imun mereka akan turun karena kurangnya asupan gizi. Faktor ini tak bisa diabaikan karena sangat berkaitan,” imbuhnya.

Menyikapi hal tersebut, Guru Besar ISI Denpasar ini menawarkan penerapan kebijakan berbasis risiko. Yang dimaksudnya adalah, kebijakan dikeluarkan melalui kajian risiko kesehatan dan ekonomi tiap sektor.

Baca Juga: Viral Oknum TNI Lakukan Aksi Pemukulan pada Warga yang Tolak SWAB di Buleleng Bali

“Contohnya bidang pendidikan, kalau murid di sekolahkan risiko kesehatannya tinggi, sedangkan dengan pola sekolah daring, dampak ekonominya kecil. Jadi kesimpulannya belajar dari rumah. Sebaliknya, tempat usaha seperti restoran, kalau tutup dampak ekonominya sangat besar karena banyak yang kehilangan pekerjaan. Jadi, pilihannya dibuka dengan pengaturan jumlah pengunjung dan penerapan prokes yang ketat,” paparnya.

Pola itu katanya, merupakan upaya menjaga keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan.
Dalam kesempatan itu, Wagub Cok Ace juga mengharapkan pemerintah pusat memberi kepastian tentang pembukaan Bali.

“Kami sudah mengusulkan beberapa alternatif untuk pembukaan border internasional seperti travel bubble dan essential travel. Mohon usulan itu dipertimbangkan,” ujarnya kepada Menparekraf Sandiaga Uno yang terhubung secara online.

Baca Juga: Viral Oknum TNI Lakukan Aksi Pemukulan pada Warga yang Tolak SWAB di Buleleng Bali

Menjawab harapan pelaku usaha di Bali, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan bahwa pemerintah menaruh perhatian serius terhadap upaya pemulihan ekonomi Bali. Bahkan, pemerintah sempat melaksanakan pra kondisi untuk pembukaan Bali dengan menggenjot program vaksinasi dan menetapkan tiga zona hijau yaitu Sanur, Ubud dan Nusa Dua.

Namun dinamika pandemi Covid-19 memaksa pemerintah menerapkan kebijakan untuk mengerem laju penyebaran penyakit ini. Ia memastikan, pemerintah terus memikirkan upaya pemulihan Bali.

“Terlebih tahun depan Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan G20. Kita berharap dua bulan sebelum itu kita bisa melakukan kick off pembukaan pariwisata Bali,” pungkasnya.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Pemprov Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah