Anggotanya Terluka, Dandim 1609 Laporkan Kasus Insiden Pemukulan Dirinya di Sidatapa ke Polres Buleleng

- 24 Agustus 2021, 11:50 WIB
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf M Windra Lisrianto melaporkan kasus pemukulan dirinya dan anggotanya ke Polres Buleleng.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf M Windra Lisrianto melaporkan kasus pemukulan dirinya dan anggotanya ke Polres Buleleng. /kanal YouTube Intelmedia Bali TV/

RINGTIMES BALI - Dandim 1609 Letkol Inf M Windra Lisrianto melaporkan kasus pemukulan dirinya dan anggotanya ke kepolisian Buleleng. Hal ini buntut dari kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan anggotanya kepada dua pemuda saat giat tes rapid antigen di Desa Sidatapa.

Dandim menyatakan, sesungguhnya dirinya sudah memaafkan kejadian pemukulan dirinya itu namun untuk memberi efek jera kepada pelaku dan agar tidak terjadi aksi arogansi dan premanisme ia pun melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Buleleng.

Dalam pernyataannya semalam, Dandim mengatakan bahwa pihaknya sudah melaksanakan sesuai prosedur namun rupanya buntut dari dua pemuda yang menolak di swab dan berlaku arogan kepada petugas hingga berujung pemukulan pada dirinya dan anggotanya.

Baca Juga: Kronologis Aksi Pemukulan Oknum TNI kepada 2 Pemuda Sidatapa Hingga Dandim Buleleng Dibogem

"Saya sudah sampaikan juga saat mediasi satu hal sangat tidak layak di Sidatapa bagaimana mereka bergerombol membentuk kerumunan masa, menakut-nakuti dan ada provokator yang apa namanya yang melakukan tindakan menakuti petugas kemudian seolah-olah bahwa desa Sidetapa bukan bagian dari NKRI," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Intelmedia Bali TV, Selasa 24 Agustus 2021.

Ditambahkannya, bahwa pihaknya juga baru mengetahui jika ada anggotanya yang mengalami luka akibat pukulan oknum masyarakat.

"Saya juga baru mengetahui kalau anggota saya yang dipukul dadanya dua kali dipukul dicekek dipukul ulu hatinya dua kali kemudian dipukul tengkuknya penyampaiannya karena melindungi mobil dinas dandim 1609 Buleleng dari rencana penghancuran masyarakat," bebernya.

Baca Juga: Viral Oknum TNI Lakukan Aksi Pemukulan pada Warga yang Tolak SWAB di Buleleng Bali

Hal ini, menurutnya sangat kurang pas ditengah masa pandemi saat ini. "Karena kami sudah bekerja keras sesuai perintah dari komando atas baik dari Polri maupun TNI menggunakan kemampuan yang ada untuk membantu masyarakat," ujarnya.

Dan untuk Buleleng, katanya sudah cukup berhasil menekan laju terkonfirmasi kasus positif Covid-19 dengan melaksanakan isoter memisahkan yang sakit dengan yang sehat hingga kini kurvanya melandai.

"Tolong ya,,khusus Sidetapa dikurangi sedikit kegiatan-kegiatan yang arogan premanisme ini menarik perhatian dan saya sudah berkomitmen dengan Kapolres untuk melakukan kegiatan yang lebih masif lagi.

Baca Juga: Bali Nyatakan Trend Positif Menurun meski Kasus Aktif Covid-19 Rangking 10 Besar Nasional

Dan hari ini saya melaporkan apa yang terjadi pada kami petugas negara yang sedang melaksanakan tugasnya kepada pihak kepolisisan untuk ditindaklanjuti," tandasnya.

Sebagai Komandan kodim 1609 Buleleng ia mempertanggungjawabkan semua yang dilaksanakan oleh satuan tugasnya.

"Karena saya ada disana, ada atau tidak saya disana saya dan bapak kapolres mempertanggungjawabkan karena ini merupakan komitmen dari saya dan bapak kapolres seperti perintah saat kunjungan menko marves," tegasnya.

Ia pun meminta kepada warga masyarakat agar menjadi warga yang baik dan patuh kepada hukum.

Baca Juga: Jumlah Covid-19 di Bali Hari Ini 843 Orang, Buleleng Naik Drastis

"Janganlah melakukan hal yang tidak perlu dan tidak ada Polri TNI memukul masyarakat tidak ada. Gunakanlah medsos dengan bijak hingga masyarakat bisa memahami kejadian tersebut secara menyeluruh jangan memotong-motong hanya ditunjukan prajurit yang memukul rekan yang sudah saya jelaskan," keluhnya.

Ia menjelaskan bahwa pemicunya adalah komandan kodim 1069 (dirinya) dipukul dari belakang kepalanya dan itu menimbulkan respon dari anggotanya yang bertugas di lapangan.

Kasus ini kini ditindaklanjuti oleh kepolisian Buleleng, adapun anggota satuan Kodim 1609 Buleleng yang telah divisum prajurit sebanyak 4 orang termasuk dirinya.

"Saya sudah memaafkan mereka sebenarnya, taruhlah ini konsekuensi saya bertugas di lapangan namun kalau ini dibiarkan maka akan makin jadi aroganisme premanisme menakuti berbuat seenaknya sendiri," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah