BMKG Ungkap Suhu Dingin Ekstrim di Pulau Jawa

- 7 Juli 2021, 07:15 WIB
Ilustrasi BMKG mengungkap suhu dingin di Pulau Jawa, masyarakat tidak perlu panik.
Ilustrasi BMKG mengungkap suhu dingin di Pulau Jawa, masyarakat tidak perlu panik. /PIXABAY/

RINGTIMES BALI – Suhu dingin terasa sejak beberapa hari ini menjelang pertengahan bulan Juli 2021 khususnya di Pulau Jawa.

BMKG sebelumnya menyebut bahwa suhu dingin di musim kemarau bisa disebabkan oleh tiga hal yakni fenomena aphelion, terjadinya uap rendah di atmosfer, dan kiriman monsoon dingin dari Autralia.

Deputi Bidang Klimatologi, Drs. Herizal, M.Si menyampaikan terkait suhu dingin yang terjadi di Pulau Jawa, contohnya di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah yang biasanya paling ekstrim.

Baca Juga: BMKG Ungkap Fenomena Suhu Dingin di Indonesia

"Fenomena suhu dingin malam hari di pegunungan Dieng disebabkan kondisi meteorologis dan musim kemarau. Pada puncak kemarau, umumnya suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering,” ungkapnya dikutip dari laman BMKG.

Drs. Herizal menambahkan bahwa pada kondisi demikian, panas dari matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke ruang angkasa.

Kondisi itulah yang pada akhirnya menyebabkan suhu dingin di musim musim kemarau di Indonesia.

Baca Juga: Siklon Tropis Landa Wilayah Utara Indonesia, BMKG Imbau Warga Tidak Panik

Pada puncak musim kemarau, sejumlah tempat di Pulau Jawa utamanya yang berada di ketinggian diprediksi mengalami mengalami suhu dingin ekstrim hingga 0 drajat selsius.

Kondisi itu diakibatkan oleh molekul udara di pegunungan lebih rendah daripada dataran rendah sehingga akan lebih cepat mengalami suhu dingin.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x