Wagub Cok Ace Hadiri Prosesi Mapepada Wewalungan di Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang

13 Juli 2022, 08:50 WIB
Wagub Cok Ace hadiri prosesi Mapepada Wewalungan serangkaian karya pujawali Pura Mandara Giri Semeru Agung pada Selasa, 12 Juli 2022. /Pemprov Bali/

RINGTIMES BALI - Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang akrab disapa Cok Ace, didampingi Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D, S.IK., M.H. dan Camat Lumajang Dedwi Suprapto menyaksikan prosesi Mapepada Wewalungan yang dipuput oleh Ida Pedanda Selat Duda.

Prosesi Mapepada Wewalungan tersebut serangkaian karya pujawali di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, Anggara Wage, Wuku Pahang, pada 12 Juli 2022.

Prosesi Mapepada Wewalungan artinya yaitu penyamaan terhadap roh hewan seperti kambing, kerbau, babi, dan kura-kura yang akan digunakan untuk sarana upakara.

Baca Juga: BMKG Jelaskan Penyebab Suhu Dingin Ekstrim di Wilayah NTB

Dengan prosesi tersebut diharapkan arwah dari hewan yang digunakan untuk upakara, ketika lahir kembali mengalami kenaikan tingkat atau tidak menjadi hewan kembali.

Tidak hanya itu, banten atau sesajen yang digunakan juga terbuat dari janur dan bahan lainnya sebagai sarana upakara.

Istri dari Wagub Bali Cok Ace yaitu Ny. Tjok. Putri Hariyani Ardhana Sukawati dan putra pertamanya turut serta mengikuti prosesi Mapepada Wewalungan yang mengitari pura Mandara Giri Semeru Agung sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Viral Ayah Siksa Anak Usia 8 Tahun dalam Karung di NTB

Sebelum dilaksanakan prosesi itu, segenap umat Hindu yang ada di Lumajang dan juga dari Bali secara guyub mengisi rentetan acara dengan Tari Rejang Dewa, Wirayuda, dan Topeng.

Prosesi itu dilaksanakan sehari sebelum puncak karya pujawali di pura Mandara Giri Semeru Agung, dengan harapan mampu membersihkan jagad raya secara sekala dan niskala.

Setelahnya, puncak karya dilaksanakan pada Buda Kliwon Wuku Pahang pada 13 Juli 2022 dan dilanjutkan pujawali nyejer selama sebelas 11 hari.

Baca Juga: Jelang Porprov Jatim, Dispora Jember Siapkan 800 Stand UMKM

Seperti yang diketahui, Mapepada adalah upacara penyucian yang dilaksanakan sebelum memotong hewan yang hendak digunakan untuk upacara yadnya, sehingga terhindar dari Ahimsa Karma.

Dengan Mapepada diharapkan arwah dari hewan yang digunakan untuk kebutuhan upakara, dapat lahir kembali dengan tingkatan yang lebih baik atau tidak menjadi hewan kembali.

Upacara yang dipimpin Ida Pedanda Djelantik Giri tersebut juga mengambil langkah untuk tetap melaksanakan upacara Nganyarin secara bergilir masing-masing kabupaten dan kota se-Bali.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Pemprov Bali

Tags

Terkini

Terpopuler