Latar Belakang Terjadinya Pertempuran Lima Hari di Semarang, Hingga Terbunuhnya Dr. Kariadi

- 24 September 2020, 08:02 WIB
Ilustrasi pertempuran lima hari (wikipedia.org)
Ilustrasi pertempuran lima hari (wikipedia.org) /

Baca Juga: Latar Belakang dan Upaya Menumpas Pemberontakan Andi Azis, Ternyata Seorang Mantan Perwira

Saat itu terdengar kabar bahwa Jepang memberi racun ke sumber air "reservoir siranda" dan membawa 8 polisi yang tadinya berjaga di dekat sumber mata air.

Dr Kriadi mendapat telepon dari Rs. Purusara untuk memeriksa kandungan air di Reservoir Siranda.

Dr Kariadi langsung menuju ke sumber mata air tanpa memperhatikan keselamatannya, karena pada saat itu Jepang sedang gencar menyerang rakyat Semarang.

Baca Juga: Latar Belakang Hingga Akhir Pemberontakan PRRI / Permesta di Indonesia, Ada Campur Tangan CIA Juga

Namun, ketika Dr Kariadi menuju Reservoir Siranda, mobil yang ditumpangi Dr Kariadi dihadang tepatnya di Jalan Pandanaran.
Dr Kariadi ditembaki dan akhirnya terbunuh.

Meninggalnya Dr. Kariadi menyebabkan amarah rakyat Semarang menjadi tinggi. Pada 15 Oktober 1945 pukul 03.00 WIB, Mayor Kido memerintahkan 1000 orang tentara Jepang untuk melakukan penyerangan ke pusat kota Semarang.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini, 18 September: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Pada 17 Oktober 1945 tentara Jepang mengumumkan untuk melakukan genjatan senjata, namun justru Jepang melakukan serangan ke berbagai kampung di Semarang.

Pertempuran itu berlangsung hingga 19 Oktober 2020. Pertempuran itu berhenti ketika Gubernur Jawa Tengah Wongsonegoro dan pimpinan TKR berunding dengan komandan tentara Jepang.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Halaman:

Editor: Tri Widiyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x