Indonesia Batal Punya Obat Covid-19, yang Diuji BPOM Gagal, Ini Alasannya

- 20 Agustus 2020, 14:21 WIB
Obat Covid 19 yang ditemukan peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur. /- Foto: Dokumen: Pribadi/unair.ac.id
Obat Covid 19 yang ditemukan peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur. /- Foto: Dokumen: Pribadi/unair.ac.id /

Sebagaimana dimuat dalam artikel di Pikiranrakyat-Depok.com sebelumnya dengan judul "Obat COVID-19 Kombinasi Unair, BIN, dan TNI AD Tidak Lolos Uji Klinis, BPOM: Itu Termasuk Obat Keras" yang dikutip dari RRI.

Baca Juga: Ilmuan Menemukan Rahasia Kekuatan Kelelawar Bisa Sebagai Obat Covid-19

Dia menjelaskan prosedur uji klinis obat sendiri musti dilakukan pada subjek acak melihat dari gejala penyakit seperti ringan, sedang, dan berat. Kemudian demografi penduduk, dan harus memberikan dampak yang signifikan kepada subjek.

"Kami tetap apresiasi pada tim peneliti terhadap upaya pengembangan obat COVID-19. Kalau nanti seluruh proses uji klinis sudah dilakukan sesuai prosedur dan kaidah ilmiah dan dianggap valid, maka BPOM akan berikan izin edar," ucap dia.

Sebelumnya, obat kombinasi yang dilakukan Unair, BIN, dan TNI AD ini diklaim merupakan obat Covid-19 pertama di dunia.

Baca Juga: Jangan Tergantung hanya pada Vaksin Covid, Masyarakat Diharap Ikuti Protokol Kesehatan

Hal itu disampaikan oleh Rektor Unair, Prof Nasih dengan mengatakan bahwa obat tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam obat dan diharapkan menjadi obat CovidOTG-19 pertama di dunia.***(Ramadhan Dwi Waluya/Pikiranrakyat-Depok.com)

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat Depok RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x